Kejadian ini tidak hanya berdampak di lapangan, tetapi juga meluas ke media sosial (medsos).
Akun Instagram pribadi Tegar Hening Pangestu menjadi sasaran cibiran netizen.
BACA JUGA:Bermain dengan 10 Pemain, Sriwijaya FC Tertinggal 0-1 Babak Pertama Vs Persiraja di Jakabaring
Banyak yang mengecam tindakannya, menganggapnya tidak pantas untuk seorang kapten.
“Sosok kapten itu harusnya bisa mengayomi. Jangan main tangan,” tulis salah satu netizen.
“Kartu merah karena emosi itu kayak pemain tarkam. Kapten harusnya main pakai hati,” tambah komentar lainnya.
Namun, tidak semua komentar bernada negatif. Beberapa penggemar tetap memberikan dukungan kepada Tegar pangestu meski dapat kartu merah. Dan meminta manajemen Sriwijaya FC untuk tetap mempertahankannya.
“Tetap semangat, Bang Tegar! Kami tahu ini hanya kesalahan sesaat,” tulis seorang pendukung.
Profil S Kapten SFC Tegar Hening Pangestu
Tegar Hening Pangestu lahir pada 12 Juni 1993 di Bangka.
Dengan tinggi 174 cm dan posisi sebagai gelandang bertahan, Tegar dikenal sebagai pemain yang disiplin dan tangguh di lapangan.
Sebelum bergabung dengan Sriwijaya FC (SFC) pada 2024, ia telah malang-melintang di berbagai klub di Liga 2.
Karier sepak bolanya dimulai dari Persibabar Bangka Barat pada 2009, sebelum melanjutkan perjalanan ke PON Bangka pada 2016, PSPS Riau, Persis Solo, hingga Semen Padang.
Sebagai pemain dengan pengalaman lebih dari satu dekade, Tegar sering menjadi pilihan utama Hendri Susilo untuk mengenakan ban kapten musim ini.
Namun, insiden kartu merah ini menjadi noda di kariernya yang sebelumnya relatif bersih dari kontroversi besar.