PANGKALPINANG, SUMEKS.CO – Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) terus berlangsung dengan penuh pengawasan dan partisipasi yang tinggi.
Pj. Walikota Pangkalpinang, Budi Utama, melakukan kunjungan langsung untuk meninjau pelaksanaan Pilkada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas III Pangkalpinang, Rabu 27 November 2024.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk memastikan kelancaran pemungutan suara, serta mengecek fasilitas dan kondisi Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Lapas Perempuan Pangkalpinang.
Dalam kunjungannya, Budi Utama mengatakan bahwa pemungutan suara harus berlangsung dengan lancar dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
BACA JUGA:336 Peserta CPNS Kemenkumham Babel Ikuti Tes Kesehatan dan Psikotes dengan Pengawasan Ketat
BACA JUGA:Kanwil Kemenkumham Babel Gelar Rapat Harmonisasi Dua Ranperkada dari Kabupaten Bangka
"Kami harap pemungutan suara dapat berlangsung lancar dan sesuai dengan peraturan yang berlaku," ujar Budi Utama kepada sejumlah media yang hadir di lokasi.
Selain itu, ia juga memberikan dukungan moral kepada warga binaan yang turut serta dalam pelaksanaan Pilkada ini.
Budi Utama mengungkapkan, penting bagi warga binaan untuk menyalurkan hak pilih mereka sebagai bentuk partisipasi aktif dalam demokrasi, meskipun mereka tengah menjalani masa hukuman.
Pada Pilkada 2024 kali ini, sebanyak 102 Warga Binaan telah terdaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT), dengan 10 orang di antaranya terdaftar sebagai pemilih pindahan (DPTb).
Selain itu, sebanyak 18 pegawai Lapas Perempuan Kelas III Pangkalpinang juga terdaftar dalam DPTb. Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, serta Walikota dan Wakil Walikota Pangkalpinang, menjadi bagian dari pemilu serentak yang digelar pada tahun ini.
Meskipun total pemilih yang terdaftar sebanyak 130 orang, pada hari pelaksanaan hanya 94 Warga Binaan yang hadir untuk menyalurkan hak pilih mereka. 28 Warga Binaan lainnya sudah bebas atau tidak lagi berada di dalam Lapas.
Sementara untuk pegawai Lapas Perempuan, tercatat sebanyak 16 orang menggunakan hak pilihnya, sementara 2 orang pegawai tidak hadir pada hari pemungutan suara.