“Kami harus cari materi pemain yang lebih baik, terutama dari segi ukuran dan kemampuan bertahan.
Defense yang solid akan membuka peluang untuk memaksimalkan fast break, yang selama ini menjadi kekuatan kami,” tambahnya.
Peluang Tipis, Semangat Tetap Membara
Dengan kekalahan ini, peluang Indonesia untuk lolos langsung ke FIBA Asia Cup 2025 semakin menipis.
Timnas harus memenangkan dua laga tersisa melawan Australia (20 Februari 2025) dan Korea Selatan (23 Februari 2025).
Selain itu, Indonesia juga harus berharap Thailand dan Korea Selatan kalah di sisa pertandingan mereka.
Peluang ini semakin kecil mengingat Australia yang memimpin klasemen dengan delapan poin hampir dipastikan melaju ke Arab Saudi.
Namun, Coach Ahang menegaskan bahwa perjuangan belum berakhir.
Ia mempersiapkan tim untuk tetap bertarung habis-habisan di dua laga sisa, meski harus melewati jalur ronde kedua untuk mencapai FIBA Asia Cup 2025.
BACA JUGA:Ini Target Tim Basket SMA Ignatius Palembang di Honda DBL With Kopi Day 2024
“Kami akan terus berjuang. Semua masih mungkin selama ada peluang, sekecil apapun itu,” tegasnya.
Kapten tim, Abraham Damar Grahita, melihat sisi positif dari pertandingan ini.
Menurutnya, meski kalah, ada peningkatan dalam aspek permainan kolektif, terutama dalam menyerang, dibandingkan laga melawan Korea Selatan.
Namun, ia juga mengakui keunggulan Thailand dalam memanfaatkan kelemahan Indonesia.
“Mungkin scouting report mereka sangat baik. Mereka tahu keunggulan mereka ada di bawah ring dan terus mengeksploitasinya,” ujar Abraham.