Masuk ke kuarter kedua, Thailand semakin mendominasi permainan.
BACA JUGA:Laga Hidup Mati, Indonesia Wajib Menang untuk Lolos FIBA World Cup 2023
BACA JUGA:Kalah di Leg Kedua Kualifikasi FIBA World Cup, Indonesia Juru Kunci
Ketangguhan mereka di bawah ring menjadi kunci keberhasilan menjauhkan skor hingga 32-21.
Meski Brandon Jawato sempat memperkecil jarak lewat tembakan tiga angkanya, keunggulan postur pemain Thailand membuat Indonesia kesulitan. Di akhir babak pertama, Thailand memimpin 58-42.
Kuarter ketiga menjadi mimpi buruk bagi Indonesia. Agresivitas Thailand menghasilkan 36 poin, sementara Indonesia hanya mampu menambah 18 poin.
Hasil ini membuat kedudukan menjadi 94-60 untuk keunggulan Thailand.
Di kuarter terakhir, perjuangan Indonesia untuk mengejar ketertinggalan tidak cukup, meski berhasil mencetak 11 poin tambahan. Pertandingan berakhir dengan kemenangan Thailand, 112-71.
Abraham Damar Grahita menjadi pemain terbaik Indonesia di pertandingan ini dengan kontribusi 23 poin, 3 rebound, dan 3 assist.
Ia juga mendapatkan dukungan dari Brandon Jawato yang mencetak double-double dengan 16 poin, 10 rebound, dan 3 assist.
Di sisi lain, Thailand tampil impresif melalui Frederick Lee Jones, yang mencatatkan 31 poin, 9 rebound, dan 7 assist.
Permainan solid dari pemain-pemain besar Thailand seperti Martin dan Chanatip menjadi kunci dominasi mereka di area bawah ring.
Pelatih Timnas Basket Indonesia, Johannis Winar, mengakui keunggulan Thailand dalam berbagai aspek.
Menurut Coach Ahang, sapaan akrabnya, kekalahan ini terjadi karena Indonesia gagal mengontrol tiga hal krusial: offensive rebound, turn over, dan fast break.
“Thailand bermain dengan dua big man yang sangat dominan. Saya sudah ingatkan pemain untuk tidak membiarkan mereka menerima bola dengan mudah, tapi kami kesulitan mengatasi keunggulan postur mereka,” ujar Coach Ahang usai pertandingan.
Ia juga menyoroti perlunya peningkatan kualitas lineup untuk menghadapi dua laga terakhir melawan Australia dan Korea Selatan.