PALEMBANG, SUMEKS.CO - Pasca erupsi dengan menyemburkan abu vulkanik setinggi 200 Meter ke arah Utara, jalur pendakian Gunung Api Dempo Kota Pagaralam Provinsi Sumsel ditutup sementara waktu.
Ketua Brigade Arindi melalui anggota Dika berkata bahwa sementara ini jalur pendakian Gunung Api Dempo ditutup untuk para pendaki.
Maka pendakian melalui jalur manapun tidak diperbolehkan. Sehingga para pengunjung bisa untuk camp atau bermalam di seputaran Kampung 4.
"Jalur kita tutup sementara hingga sepekan kedepan. Nanti akan diinformasikan lebih lanjut untuk jadwal dibuka kembali berkoordinasi dengan pihak Pos Pantau," ungkapnya.
BACA JUGA:Gunung Api Dempo Pagaralam Erupsi, Semburan Abu Vulkanik hingga Setinggi 200 Meter
BACA JUGA:Diskusi Strategi, PJ Walikota Ajak Danrem 044/Garuda Dempo Urai Kemacetan Palembang
Kementerian Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid mengeluarkan imbauan sebagai berikut:
Gunung Api Dempo Erupsi, Semburan Abu Vulkanik Setinggi 200 Meter
Perkembangan terakhir aktivitas Gunung Dempo hingga periode 1–22 November 2024 adalah sebagai berikut:
● Hasil pengamatan visual periode 1–22 November 2024 adalah gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah utara, timur, selatan dan barat. Suhu udara sekitar 18–28°C.
BACA JUGA:Masuk 50 Besar ADWI, Desa Wisata Gunung Dempo Dinilai Kemenparekraf
BACA JUGA:Terhitung Tanggal 2-8 Juni 2024 Pendakian Gunung Dempo Pagaralam Ditutup Sementara, Penyebabnya?
Pengamatan kegempaan tanggal 1–22 November 2024 melalui jaringan seismik Gunung Dempo terdiri dari 15 kali gempa Hembusan, 2 kali gempa Vulkanik Dangkal, 5 kali gempa Vulkanik Dalam, 2 kali gempa Tektonik Lokal, 1 kali gempa. Terasa skala II MMI, 11 kali gempa Tektonik Jauh, dan 20 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0,5–3 mm, dominan 1 mm.
● Potensi bahaya saat ini berupa erupsi freatik dengan ancaman bahaya berupa
lontaran material dari kawah utama melanda wilayah dengan radius 1 km dari pusat erupsi. Hujan abu tipis akibat erupsi dapat terjadi dengan jarak dan intensitas tergantung pada arah dan kecepatan angin.