Kapolda Sumsel juga berharap personel yang terlibat pengamanan agar memedomani hal-hal yakni:
Laksanakan pengamanan secara profesional dan penuh rasa tanggung jawab dengan tetap berpedoman kepada peraturan perundang-undangan.
BACA JUGA:Siap-Siap, Ada Hadiah Rp10 Juta Bagi Warga yang Laporkan Politik Uang di Pilkada Serentak
BACA JUGA:PJ Wako Damenta Hadiri Raker dan RDP, Palembang Siap Hadapi Pilkada Serentak 27 November 2024
Lalu, tetap konsisten untuk menjaga netralitas dan profesionalitas dalam melaksanakan tugas pengamanan.
Personel pengamanan mengerti tingkat kerawanan di daerah tugasnya/TPS-nya, jangan meninggalkan tps sebelum seluruh kegiatan pilkada selesai.
Kepada personel yang terlibat dalam pengawalan kotak suara dan penebalan pada PPK untuk melaksanakan pengamanan di luar dan memastikan kegiatan rekapitulasi suara berjalan lancar tanpa ada intimidasi dari pihak yang tidak berkepentingan.
"Karena sejatinya marwah daripada pilkada ini adalah rekapitulasi suara di PPK, jika di PPK lancar maka insyaallah di kabupaten dan provinsi akan lancar juga," tegas Kapolda.
Kemudian, hindari segala tindakan tidak terpuji karena dapat menurunkan citra institusi. Saya tidak mengharapkan ada petugas pengamanan yang justru menjadi pemicu terjadinya konflik.
"Laksanakan tugas pengamanan ini dengan penuh keikhlasan dengan diniatkan sebagai ibadah kepada Allah Subhanahu wa ta’alla dan pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara," tutup kapolda.
Sebelumnya, Karo Ops Polda Sumsel Kombes Pol M Anis Prasetio, mengatakan dari indeks potensi kerawanan, di beberapa daerah sudah muncul riak-riak.
“Untuk yang daerah rawan, kami sudah mempertebal pengaman dengan mengirim personel Brimob. Selanjutnya personel BKO akan diberangkatkan ke daerah-daerah. Seperti personel Ditreskrimum, Ditsamapta, dan lainnya,” tambahnya.