Robby Adriyansyah menjelaskan dia mengalami depresi dari 2018 sampai tahun 2020, dan di tahun 2020 itu dia kenal dengan namanya ekstasi dan akhinya bisa merasakan tidur nyenyak.
Tapi itu dulu, Robby Adriyansyah bahkan secara mandiri berobat dan direhab di pusat rehabilitasi BNN Kalianda, dan penyakit depresinya dia berobat ke RS Ernaldi Bahar.
Robby mengaku tak tahu bagaimana narkoba itu bisa masuk ke Lapas, namun dia berharap dengan viralnya video dugaan Napi pesta narkoba di Lapas itu supaya viral dan diusut tuntas.
Robby Adriyansyah juga membantah kalau dirinya disebut sebagai orang yang merekam video dugaan pesta narkoba itu.
Ada orang yang berusaha neyudutkannya, “mereka kemudian meralatnya dan mengatakan kalau yang merekam itu adalah Aldi seorang narapidana,” ungkapnya.
Aldi kemudian mengakui kalau handphonenya diambil petugas Lapas dan video itu dihapus.
Namun anehnya Robby Adriyansyah mengaku mendaoatkan video itu kembali di salah satu akun instagram. “Saya pakai instgaram downloader, mengambil video itu dan kemudian melengkapinya dengan bukti-bukti penguat,”. bebernya.
Lewat YouTube Diskursus Net, Robby Adriyansyah ungkap bahwa Napi di penjara kalau mau happy sampai setor Rp30 juta.
Jumlah yang banyak, dan pertanyaan duitnya dari mana?
Robby Adriyansyah belakangan viral bahkan sampai dapat perhatian admin Gerindra (Mindra) viralkan dugaan pesta Narkoba di Lapas yang dia jaga.
Bahkan Robby Adriyansyah lebih jauh saat diwawancara daring oleh pakar psikologi forensik Reza Indragiri dengan host Suardi Rosadi dari sobat DN mengungkap adanya dugaan praktek pungli di Lapas itu, Robby tahu karena Napinya curhat sama Robby.