“Target kami sejak awal adalah peringkat ketiga atau keempat. Kami masih punya kesempatan, jadi para pemain harus fokus dan bekerja lebih keras. Melawan Arab Saudi, kami harus tampil lebih solid,” ujar Shin Tae-yong dalam konferensi pers.
Indonesia diprediksi akan mengandalkan permainan cepat dan agresif di hadapan pendukung sendiri di Stadion GBK.
Dukungan penuh suporter Indonesia diharapkan dapat memberikan motivasi ekstra bagi para pemain Garuda untuk meraih hasil positif.
Faktor Kunci Pertandingan: Cuaca dan Kondisi Lapangan
Kondisi cuaca di Jakarta yang tidak menentu dapat menjadi faktor penting dalam pertandingan ini.
BACA JUGA:Jelang Lawan Timnas Indonesia, Arab Saudi Pecat Roberto Mancini, Bawa Pelatih Baru
BACA JUGA:Bikin Merinding, Tanah Airku yang Jadi Lagu Wajib Pemain dan Suporter Timnas, Begini Makna Liriknya?
Hujan deras yang mengguyur selama beberapa hari terakhir membuat kondisi lapangan GBK sedikit licin, yang dapat mempengaruhi gaya bermain kedua tim.
Arab Saudi, yang terbiasa dengan cuaca kering di Timur Tengah, harus beradaptasi dengan cepat terhadap kelembaban tinggi di Jakarta.
Sebaliknya, Timnas Indonesia yang lebih terbiasa dengan kondisi tropis mungkin bisa memanfaatkan hal ini sebagai keuntungan.
Namun, faktor stamina dan kebugaran tetap menjadi perhatian utama, mengingat pertandingan sebelumnya melawan Jepang yang cukup menguras tenaga para pemain.
Al-Shehri, Waspada?
Pertarungan di lini depan dan belakang akan menjadi penentu hasil akhir laga ini.
Penyerang andalan Saudi, Saleh Al-Shehri, yang baru saja mencetak gol penting di laga-laga sebelumnya, akan menjadi ancaman bagi lini pertahanan Indonesia yang dikomandoi Rizky Ridho
Kecepatan dan ketajaman Al-Shehri dalam mencari ruang tembak dapat menjadi ujian berat bagi pertahanan Indonesia yang sering kali rapuh saat menghadapi serangan balik cepat.
Di sisi lain, Indonesia akan mengandalkan kecepatan pemain sayap seperti Witan Sulaeman dan Pratama Arhan untuk memberikan tekanan kepada lini pertahanan Saudi.
Kunci bagi Indonesia adalah memanfaatkan peluang dari bola mati, mengingat tinggi badan para pemain Saudi yang dominan dalam duel udara.