"Berkibarlah Benderaku" - yang membangkitkan semangat nasionalisme.
Ibu Soed juga aktif dalam dunia sandiwara dan siaran radio.
Ia menulis naskah untuk berbagai pertunjukan teater dan mementaskannya bersama grup Tonil Amatir yang didirikannya.
Dalam siaran radio, Ibu Soed memimpin siaran anak-anak selama beberapa dekade, dari tahun 1927 hingga 1962.
Selain sebagai seniman, Ibu Soed juga dikenal karena keberaniannya terlibat dalam pergerakan nasional.
BACA JUGA:Viral Jamaah Tarawih Nyanyikan Lagu Indonesia Raya di Dalam Masjid
Pada tahun 1945, rumahnya sempat menjadi sasaran penggeledahan oleh tentara Belanda, namun berhasil lolos berkat bantuan tetangganya yang seorang Belanda.
Keterlibatannya dalam gerakan nasional juga terlihat ketika ia turut mengiringi lagu "Indonesia Raya" bersama W.R. Supratman pada momen Sumpah Pemuda tahun 1928.
Warisan Ibu Soed bagi Generasi Muda Indonesia
Ibu Soed meninggalkan warisan yang sangat berarti bagi bangsa Indonesia, terutama dalam bidang musik.
Lagu-lagu yang diciptakannya tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sebagai sarana pendidikan dan penanaman nilai-nilai nasionalisme pada anak-anak.
Hingga kini, lagu-lagunya tetap diajarkan di sekolah-sekolah dan sering dinyanyikan pada acara-acara penting kenegaraan.
BACA JUGA:Pisah Sambut Pangdam, Gubernur Sumsel Nyanyi Lagu Wajib
Sebagai pengakuan atas kontribusinya, Ibu Soed menerima penghargaan Satyalancana Kebudayaan dari pemerintah Indonesia.