Polisi Bekuk Pengusaha Ivan Sugianto, Usai Heboh Video Viral Paksa Siswa Sujud dan Menggonggong, Nyesal di Sel

Kamis 14-11-2024,21:38 WIB
Reporter : Rakhmat MH
Editor : Rahmat Ap

Kasus ini berawal dari keributan yang terjadi di SMA Kristen Gloria 2 Surabaya pada 21 Oktober 2024. 

Dalam video yang viral di media sosial (medsos), terlihat Ivan Sugianto, bersama beberapa orang lainnya, mendatangi sekolah tersebut untuk mencari siswa berinisial EN. 

Ivan diduga marah besar karena anaknya, EL, yang bersekolah di SMA Cita Hati, diejek oleh EN saat pertandingan basket di sebuah mal di Surabaya. 

BACA JUGA:Viral 2 Guru ‘Adu Jotos’ di Temanggung Jadi Contoh Buruk Dunia Pendidikan, Ternyata Pemicunya Sepele Banget!

BACA JUGA:Viral di Medsos! Selebgram Ungkap Perselingkuhan Suaminya, Ajak Pelakor Nginap di Rumah Saat Dirinya Umroh

Saling ejek di lapangan kemudian merembet ke media sosial, yang semakin memperkeruh suasana.

Saat tiba di SMAK Gloria 2, Ivan memaksa EN untuk meminta maaf kepada anaknya dengan cara yang merendahkan martabat. 

Dalam video yang beredar luas, Ivan terlihat menyuruh EN untuk bersujud dan bahkan menggonggong seperti anjing di hadapan teman-temannya dan guru. 

Aksi ini mengundang kemarahan dari netizen yang mengecam tindakan Ivan sebagai bentuk perundungan dan penyalahgunaan kekuasaan.

Reaksi Sekolah dan Laporan Hukum

Menanggapi insiden ini, pihak SMA Kristen Gloria 2 segera melaporkan kasus tersebut ke Polrestabes Surabaya.

Laporan itu didaftarkan pada 28 Oktober 2024 dengan nomor registrasi LP/B/1103/XI/2024/SPKT POLESTABES SURABAYA/POLDA JAWA TIMUR. 

BACA JUGA:Kasus Ibu Guru Supriyani Dipolisikan Ortu Siswa Makin Panas, Camat Baito Yang Dampingi Guru Viral Ini Dipecat

BACA JUGA:Viral Curhatan Sopir Menjerit Pungli di Kawasan WayKanan Lampung, Pungutan Sampai Sejuta Sekali Melintas

Beberapa guru, sekuriti sekolah, dan bahkan bhabinkamtibmas setempat yang mencoba melerai peristiwa tersebut juga telah dimintai keterangannya oleh pihak kepolisian.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Aris Purwanto, menjelaskan bahwa proses penyelidikan telah dilakukan secara mendalam, termasuk memeriksa rekaman CCTV dan saksi-saksi di lokasi kejadian. “Kami telah mengumpulkan cukup bukti, termasuk video yang menjadi viral, serta keterangan dari saksi-saksi,” kata Aris.

Kategori :