Sedangkan untuk kredit yang bermasalah, BRI mengandalkan bagian back-end untuk melakukan restrukturisasi. Jika akhirnya kredit tersebut tidak bisa diselamatkan, BRI akan melakukan write-off atau penghapusan buku.
"Kalau sudah tidak bisa diapakan lagi, ya di write off. Tetapi penagihan tetap dilakukan dan hasilnya menjadi pendapatan dari recovery," ungkap Sunarso. Write-off memang menjadi bagian dari strategi untuk menghapuskan kredit yang sudah tidak dapat diselamatkan, namun proses penagihan tetap dilakukan untuk mengembalikan dana yang telah dicadangkan.