BACA JUGA:Klarifikasi Nikita Mirzani Soal Senggol Penyanyi Minang Fauzana: Gue Gak Kenal Cuma Bahas Skincare
Beberapa contohnya adalah ajaib atau revolusioner dimana produj yang mengklaim dapat mengubah kulit secara ajaib atau merupakan revolusi dalam perawatan kulit patut dicurigai.
Perubahan kulit membutuhkan waktu dan konsistensi jadi produk yang menjanjikan kulit cerah berseri dalam semalam atau menghilangkan semua kerutan dalam hitungan minggu sangat tidak realistis.
Penggunaan kata-kata hiperbolik seperti sempurna, tak tertandingi atau mukjizat jugasering digunakan untuk melebih-lebihkan khasiat produk.
Mengapa harus diwaspadai? Klaim-klaim yang berlebihan ini seringkali tidak didukung oleh bukti ilmiah yang kuat dan hanya bertujuan untuk menarik perhatian konsumen.
BACA JUGA:Tips Terhindar dari Skincare Abal-abal, Perhatikan Beberapa Hal Ini Jika Mau Kulit Aman
BACA JUGA:Fenomena Owner Brand Skincare Ramai Minta Maaf, Doktif: Tanggung Jawabnya Apa?
2. Informasi Produk yang Tidak Jelas atau Menyesatkan
Produk skincare yang berkualitas akan mencantumkan informasi produk yang jelas dan mudah dipahami oleh konsumen.
Namun, produk yang overclaim cenderung tidak mencantumkan daftar bahan lengkap.
Informasi tentang kandungan produk yang tidak lengkap atau tidak jelas dapat mengaburkan manfaat sebenarnya dari produk tersebut.
BACA JUGA:BPOM Akhirnya Tangguhkan Pabrik Mafia Skincare, Doktif Bersorak Lega
BACA JUGA:Usai Dituding Kebagian Saham Daviena Skincare, dr Richard Lee Buka Suara dan Minta Maaf
Selain itu juga penggunaan istilah-istilah ilmiah yang rumit tanpa penjelasan yang memadai dapat membuat konsumen bingung dan sulit untuk menilai klaim produk.
Produk yang tidak memiliki izin edar dari BPOM atau lembaga terkait lainnya perlu dihindari karena keamanan dan kualitasnya tidak terjamin.