Karir di Industri Hulu dan Hilir Migas
Djoko memulai karirnya pada tahun 1990 sebagai Petroleum Engineer di PT Sarana Putra Makmur.
Di sana, ia bertanggung jawab atas analisa tekanan, volume, dan temperatur migas menggunakan software Eclipse 100 dan 200.
Dua tahun kemudian, pada 1992, Djoko bergabung dengan Direktorat Jenderal Migas sebagai inspektur yang bertugas mengawasi keselamatan kerja dan perlindungan lingkungan di sektor eksplorasi dan produksi migas.
Selama lebih dari dua dekade, Djoko memegang berbagai posisi penting di Direktorat Jenderal Migas dan Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas. Beberapa jabatan strategis yang pernah diembannya antara lain:
Direktur Teknik di Direktorat Jenderal Migas (1999-2002)
Inspektur Migas Fungsional (2002)
Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan Migas (2003)
Direktur BBM dan Pelaksana Harian Direktur Gas Bumi BPH Migas (2010-2015)
Sekretaris BPH Migas (2013-2015)
Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas di Kementerian ESDM (2015-2016)
Djoko kemudian kembali ke SKK Migas sebagai Deputi Pengendalian Pengadaan pada 2016 hingga 2018 sebelum akhirnya menjabat sebagai Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi pada 2018-2019.
BACA JUGA:PJ Gubernur Sumsel Ahmad Fatoni Apresiasi SKK Migas-KKKS Wilayah Sumsel
BACA JUGA:SKK Migas – Jamintel Tandatangani Kerjasama Fungsi Intelijen Kegiatan Usaha Hulu Migas
Latar Belakang Pendidikan:
Djoko memiliki latar belakang akademis yang kuat di bidang perminyakan dan manajemen energi. Pendidikan formalnya meliputi: