Djoko Siswanto Dilantik Sebagai Ketua SKK Migas, Ini Pesan Menteri Bahlil
Jakarta, sumeks,.co- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia resmi melantik Djoko Siswanto sebagai Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
Pelantikan tersebut dilangsungkan pada Kamis malam 7 November 2024) di Gedung Sarula Kementerian ESDM, Jakarta.
Djoko Siswanto menggantikan Dwi Soetjipto yang sebelumnya memimpin SKK Migas.
Dalam sambutannya, Bahlil menegaskan bahwa peningkatan lifting minyak dan gas bumi (migas) menjadi prioritas utama bagi Kepala SKK Migas yang baru.
Ia menggarisbawahi bahwa langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat ketahanan energi nasional. “Visi Presiden: Kedaulatan Energi dan Hilirisasi Sumber Daya”
BACA JUGA:SKK Migas – KKKS SRMD Renovasi Polindes Desa Belani untuk Wujudkan Desa Sehat dan Berkelanjutan
BACA JUGA:SKK Migas Sumbagsel Gelar Media Gathering dan Apresiasi FJM Sumsel 2024 di Danau Ranau
Menteri Bahlil menyampaikan bahwa peningkatan lifting migas merupakan salah satu fokus utama dari program besar Presiden Prabowo, di samping kedaulatan pangan dan hilirisasi sektor mineral serta batubara.
"Dalam kesempatan berbahagia ini, saya hanya meneruskan apa yang menjadi perhatian dan visi besar serta program dari Presiden Prabowo. Yang pertama itu adalah terkait dengan kedaulatan pangan, kedaulatan energi, kemudian hilirisasi dan makanan bergizi gratis," kata Bahlil.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Kementerian ESDM memiliki dua tanggung jawab utama dalam mendukung visi tersebut, yakni meningkatkan lifting migas serta mendorong hilirisasi sektor mineral dan batubara.
“Target Lifting Migas: Tuntas di Bawah Kepemimpinan Baru”
Menteri Bahlil menyoroti pentingnya upaya untuk menggenjot produksi migas nasional yang saat ini tercatat hanya mencapai 600 ribu barel per hari (BOPD).
Ia optimistis angka tersebut bisa ditingkatkan dengan langkah-langkah strategis.
"Saya merasa penting untuk menyampaikan tegas-tegas untuk urusan lifting ini. Lifting kita sekarang hanya 600 ribu BOPD dan sebenarnya bisa kita tingkatkan, tapi karena satu dan lain hal. Sejauh ini ada 301 pemboran eksplorasi, 195 sumur di Pertamina dan beberapa tempat lain," ungkap Bahlil.