Saat ini, Apple tengah menjadi perhatian karena produk iPhone 16 dilarang untuk dijual di Indonesia lantaran belum memenuhi aturan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 40%.
BACA JUGA:Apple Siap Hadapi Tantangan Pasar, Tetap Produksi iPhone 16 Meskipun Permintaan Lesu
BACA JUGA:Apple Batalkan Investasi di OpenAI, Fokus pada Integrasi ChatGPT di iOS 18
Sebelumnya, izin penjualan iPhone 16 di Indonesia tertahan karena Apple belum memenuhi komitmen investasi yang telah disepakati, yakni Rp 240 miliar lebih rendah dari target.
Apple juga sempat mengajukan permintaan pembebasan pajak selama 50 tahun sebagai bagian dari upayanya untuk memenuhi kewajiban investasi. Namun, permintaan tersebut tidak disetujui oleh pemerintah.
"Hp elite, investasi dan bayar pajak pelittt bgt. Lebih besar nangkap kasus korupsi ini sih drpd investasi bodong apple," kritik dari warganet @otousandeora04 terlihat pada komentar lainnya.
Fasiol juga menegaskan, iPhone 16 masih dilarang diperjual-belikan di Indonesia. Nasib penjualan iPhone 16 di Indonesia nantinya akan diumumkan langsung oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang.
BACA JUGA:Apa Keunggulan Apple Intelligence dari iPhone 16, Revolusi Terbaru Bikin Melongo
BACA JUGA:DPR RI Ngamuk, Beri Pesan Menohok untuk Bos Apple: Blokir iPhone 16, Indonesia Punya Harga Diri Bos!
Saat ini, total investasi Apple di Indonesia tercatat hanya Rp 1,48 triliun, jauh lebih rendah dibandingkan Vietnam yang mencapai Rp 256 triliun dan Rp 4 triliun untuk Singapura. Hal ini memicu kritik publik, yang menganggap Apple hanya memanfaatkan Indonesia sebagai pasar tanpa memberikan kontribusi ekonomi yang berarti.
Sebagai informasi tambahan Apple belum memiliki pabrik dan toko resmi di Indonesia, meskipun Indonesia merupakan pasar terbesar Apple di Asia Tenggara dengan 13 juta pengguna iPhone, yang mengontribusikan pendapatan ke Apple sebesar Rp31,6 triliun per tahun.
Sementara merek lain seperti Samsung, Huawei, Lenovo, dan Oppo sudah membuka pabrik yang memproduksi 50 juta ponsel di Indonesia setiap tahunnya. Hal ini memicu kritik publik, yang menganggap Apple hanya memanfaatkan Indonesia sebagai pasar tanpa memberikan kontribusi ekonomi yang berarti.
BACA JUGA:Duel Redmi Pad Pro dan Apple iPad (10th Gen): Tablet yang Gak Bikin Kantong Bolong
BACA JUGA:KABAR TERBARU! Gegara Minta Gak Bayar Pajak selama 50 Tahun, APPLE Gagal Bangun Pabrik Indonesia