Anak ketiga dari tujuh bersaudara ini merupakan putra dari pasangan H. Senapi dan Hj. Renimpan, yang memberikan pendidikan yang layak bagi Barlian dan kakaknya, Ramli.
Pada tahun 1929, ketika Barlian berusia 7 tahun, ia dan Ramli dibawa ke Bengkulu oleh ayahnya untuk bersekolah di Hollands Indlandsche School (HIS).
Inilah penampakan Jalan Kol H Barlain. Barlian adalah pejuang hebat asal Tanjung Sakti. --
BACA JUGA:5 Nama Daerah Unik di Kota Palembang, Terakhir Lokasi Kompleks Olahraga Terbesar
BACA JUGA:Inilah Perjalanan Presiden Soekarno dan Pemimpin Bangsa Sampai Gunung Menumbing
Yaitu sebuah sekolah khusus untuk anak-anak pribumi yang mendapat pendidikan Belanda.
Setelah menyelesaikan pendidikan di HIS pada tahun 1937, Barlian melanjutkan ke sekolah MULO di Malang, lulus pada tahun 1941.
Kemudian, ia sempat melanjutkan ke Sekolah Dagang Menengah di Bandung pada tahun 1942, tetapi pendidikannya terganggu akibat meletusnya Perang Asia Timur Raya atau Perang Pasifik.
Dalam perjalanannya, Barlian juga sempat menempuh pendidikan di Sekolah Latihan Pegawai di Singapura pada tahun 1942 dan bekerja sebagai calon wedana di Kantor Residen Bengkulu pada tahun 1943.
Karier Militer H Barlian : Dari Giyugun hingga Menjadi Panglima Kodam IV/Sriwijaya
Pada masa pendudukan Jepang, Barlian bergabung dengan Giyugun, sebuah satuan militer pribumi yang dibentuk oleh Jepang di Sumatra.
Pembentukan satuan ini merupakan langkah Jepang untuk mempertahankan wilayah Asia-Pasifik yang mulai diserang Tentara Sekutu. Pemuda-pemuda Indonesia, termasuk Barlian, bergabung dan mendapat pelatihan militer.
Barlian lulus dari pelatihan militer Giyugun pada bulan April 1944 dan meraih pangkat Giyu-Shoi (Letnan Dua).
Ia bertugas sebagai Komandan Seksi Mortir hingga Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Setelah kemerdekaan, Barlian segera bergabung dengan Badan Keamanan Rakyat (BKR), cikal bakal Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Ia diangkat menjadi Ketua BKR di Bengkulu dan kemudian, setelah BKR bertransformasi menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), ia diangkat sebagai Komandan TKR Karesidenan Bengkulu dengan pangkat Mayor.