“Pelabuhan ini bisa menjadi gerbang ekonomi Sumsel ke dunia internasional,” ujar MY, menegaskan bahwa Tanjung Carat bisa mendongkrak perekonomian dengan mengurangi ketergantungan ekspor-impor melalui pelabuhan luar Sumsel.
Menurut MY, percepatan proyek ini tidak hanya mendukung sektor logistik tetapi juga akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat.
HD mengapresiasi visi MY, namun mengingatkan bahwa proyek Tanjung Carat bukanlah gagasan baru di era kepemimpinannya, melainkan sudah dirintis sejak lama.
“Kedalaman 14 meter adalah penemuan baru, maka progresnya memerlukan penetapan lahan,” jelas HD.
Ia mengakui bahwa proyek ini memang memerlukan proses administrasi yang matang, terutama dalam hal penetapan lahan dan perizinan.
BACA JUGA:Siloki dan Rice Miling Kasmuri Wakili OKI di Ajang Inovator se Sumsel
Pada kesempatan yang sama, Herman Deru mengarahkan pandangannya kepada cagub nomor urut 2, Eddy Santana Putra (ESP), dan mempertanyakan kontribusinya dalam memperjuangkan proyek Tanjung Carat saat ia masih duduk di Komisi V DPR RI.
“Saya kenal baik dengan Pak ESP sejak di KNPI. Saya junior beliau di KNPI,” ujar HD membuka dialognya.
HD menyinggung peran ESP di DPR RI yang menurutnya tidak mendorong perhatian lebih dari Kementerian Perhubungan terhadap proyek pelabuhan tersebut.
"Mengapa Bapak saat di Komisi 5 tidak mendorong Menhub agar memberi perhatian kepada Tanjung Carat? Apa peran Bapak dalam mempercepat progres Tanjung Carat?" tanya HD, dengan nada yang mengajak ESP untuk menjelaskan lebih lanjut perannya dalam mendukung pembangunan proyek tersebut.
BACA JUGA:Infinix Hot 50 Pro+ Pilihan Smartphone Terbaru Membawa Beragam Fitur Unggulan
Menjawab pertanyaan HD, ESP menjelaskan bahwa ia telah berusaha memperjuangkan anggaran bagi proyek ini. Menurutnya, pada tahun 2021, ia berhasil mengupayakan alokasi ratusan miliar rupiah untuk Tanjung Carat, termasuk Rp60 miliar dari Kementerian Perhubungan.