PALEMBANG, SUMEKS.CO - Senin malam, 28 Oktober 2024, Hotel Novotel Palembang menjadi saksi jalannya debat perdana Pemilihan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) yang penuh ketegangan dan dinamika.
Diselenggarakan oleh KPU Sumsel dan disiarkan langsung oleh TVRI Sumsel, acara ini mempertemukan tiga calon gubernur (cagub) Sumsel, yakni Herman Deru (HD), Eddy Santana Putra (ESP), dan Mawardi Yahya (MY).
Isu strategis seputar proyek Pelabuhan Internasional Tanjung Carat mendominasi perdebatan, mencerminkan kepentingan yang besar bagi masa depan ekonomi Sumsel.
Di tengah sesi tanya jawab yang semakin panas, Herman Deru, calon gubernur nomor urut 1, memulai dengan menyampaikan apresiasi yang dalam kepada Mawardi Yahya, pasangannya selama periode kepemimpinan 2018-2023.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Pak Mawardi yang telah banyak membantu,” ujar HD dengan nada penuh penghargaan.
Kerja sama antara HD dan MY terbukti membuahkan hasil, dengan Pemprov Sumsel meraih 217 penghargaan nasional.
“Kerja keras ini adalah kerja semua pihak,” tambahnya, menekankan bahwa pencapaian tersebut merupakan hasil kolaborasi semua elemen dalam pemerintahan.
Namun, HD tak hanya berhenti pada apresiasi, ia juga mengajukan pertanyaan penting seputar progres Pelabuhan Tanjung Carat, proyek yang sedang menjadi sorotan masyarakat. HD mempertanyakan pandangan MY mengenai proyek tersebut.
BACA JUGA:Pekan Depan Kembali Hadirkan Saksi Kasus Pembunuhan di OKI, Begini Ini Kata Kajari
BACA JUGA:Polisi Tangkap 2 Begal Sadis Bersenpi di 15 TKP Palembang, Wilayah Sukarami Jadi Primadona
"Bagaimana tanggapan Pak Mawardi soal progres pelabuhan Tanjung Carat?" tanyanya, menunjukkan kepedulian dan tekadnya untuk mengetahui komitmen mantan wakilnya itu terhadap proyek strategis ini.
Sebagai respon, Mawardi Yahya, yang kini maju sebagai cagub nomor urut 3, menegaskan bahwa proyek Tanjung Carat adalah salah satu cita-citanya untuk Sumsel.
Ia menyoroti pentingnya percepatan pembangunan pelabuhan ini agar Sumsel dapat meningkatkan daya saing di tingkat nasional dan internasional. MY, mantan Bupati Ogan Ilir dua periode, menekankan bahwa proyek pelabuhan ini harus mendapatkan perhatian penuh dari seluruh pihak.