Nia ternyata tulang punggung keluarga, Nia tak kenal lelah, dia bisa menjaga prestasi meski harus membagi waktu antara sekolah dan bekerja.
Selain menjual gorengan, Nia juga pernah menjadi sopir ojek hingga kuli panggul demi mengumpulkan uang untuk biaya kuliahnya.
Saat ini rumah almarhumah Nia di 2x11 Kayu Tanam, Padangpariaman, Sumbar memang selalu ramai oleh para pelayat yang datang, bahkan mereka ramai menggunakan bus rombongan yang berdatangan dari segala penjuru.
Tujuannya tak lain untuk menyampaikan rasa duka, memberikan bantuan pada keluarga Nia Kurnia Sari dan memanjatkan doa di kuburan gadis yang semasa hidup berbakti pada orang tuanya itu.
Ibu Samina Wati, tempat Nia Kurnia Sari mengambil kue dagangannya juga ikut menggelar dagangan di depan rumah Nia. Bahkan makanan gorengan yang dijajakan Nia semasa hidup juga dijual Samina Wati.
Belum lama ini rekonstruksi pembunuhan Nia digelar di TKP tak jauh dari rumah korban.
Tergambar saat rekonstrukis itu tubuh Nia Kurnia Sari ternyata dilarung di parit cukup besar di TKP oleh pelaku Indra Dragon.
Dengan cara ini Indra membawa tubuh Nia lebih jauh dari TK awal saat dia membekap gadis pedagang gorengan di Padang Pariaman itu.
Sekitar 300 meter tubuh Nia Kurnia Sari yang tidak diketahui masih hidup atau sudah meninggal dibawa pelaku Indra Dragon menuju lokasi dia merudapaksa korban hingga menguburkannya.
Selanjutnya tubuh korban Nia diseret menuju lokasi penguburan yang direncanakan Indra.
Kemudian ada satu adegan lanjutan yang membuat penonton histeris ketika tubuh Nia dijatuhkan dari tebing oleh pelaku Indra.