Naomi saat diwawancara wartawan mengaku tidak takut setan, meski 2 malam di gunung Slamet.
Saat turun dari gunung Slamet Naomi terpisah dari rombongan.
Semula dia masih berempat, satu dibawah dan 2 lagi masih diatasnya.
“Kami sampai diatas jam 1, kita foto-foto sebentar terus turun karena kabutnya sudah tebal. Saya berhenti ditengah-tengah ‘kan ada empat orang,” ungkapnya.
Yang satu orang, kata Naomi, sudah turun duluan dibawah, yang kedua saya dan ketiga itu berdua orang gandengan ada di belakangnya.
“Saya masih bisa lihat 2 orang ini, saya nengok kebelakang masih lihat 2 orang ini, pas saya tengok ketiga kalinya sudah nggak ada orang sama sekali,” kenangnya.
Naomi tiba-tiba mengetahui kondisi disekelilingnya sepi.
“Saya lihat juga sudah anggak ada jalan lagi, benar-benar full hutan,” katanya.
Ditanya soal rasa takut? Naomi bahkan tidak merasakan itu. “Kalau takut nggak sih cuma lebih pada kedinginan, bagaimana caranya nutup biar hangat,” jawabnya.
“Aku nggak peduli tentang kayak setan-setan, itu aku sudah tidak memikirkan hal seperti itu, yang penting tubuh aku hangat,” tegasnya.
Pokoknya yang ada dalam pikiran Naomi saat itu adalah semua tentang keluarganya.
Cerita Naomi Daviola survival hilang 3 malam di gunung Slamet, ternyata berusaha keras mengirit makan roti bekal yang dibawanya, dan untungnya dia menemukan mata air.