Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir Fokus Cegah Karhutla Lewat Sosialisasi dan Koordinasi Bersama Aparat

Selasa 25-06-2024,17:44 WIB
Reporter : Rahmat
Editor : Rahmat

OGAN ILIR, SUMEKS.CO – Untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang kerap terjadi di wilayah Kabupaten Ogan Ilir, Bupati Panca Wijaya Akbar menggelar rapat koordinasi pada Selasa, 25 Juni 2024, di gedung pendopoan Komplek Perkantoran Terpadu (KPT) Tanjung Senai.

Rapat ini dihadiri oleh perwakilan dari Kejaksaan Negeri (Kejari), Kepolisian Resor (Polres) Ogan Ilir, Pengadilan Tinggi, berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, dan para kepala desa (kades) dari seluruh wilayah Kabupaten Ogan Ilir.

Dalam rapat tersebut, Bupati Panca menekankan pentingnya tindakan preventif untuk mengantisipasi potensi karhutla, terutama di lahan tidur atau lahan yang tidak aktif digunakan.

“Beberapa bulan ini, kami telah mendeteksi banyak titik hotspot api yang disebabkan oleh pembukaan lahan baru. Oleh karena itu, kami mengumpulkan jajaran Polres Ogan Ilir, Dandim 04/02, camat, serta kepala desa untuk membantu menyosialisasikan pentingnya pencegahan karhutla sejak dini,” ujar Bupati Panca kepada para pewarta.

BACA JUGA:Bagi-Bagi Nasi Kotak di Jumat Barokah, Kapolres Ogan Ilir Sampaikan Imbauan Kamtibmas Jelang Pilkada 2024

BACA JUGA:Destinasi Wisata Baru di Ogan Ilir Ramai Dikunjungi Warga, Polisi Lakukan Antisipasi Gangguan Kamtibmas

Bupati Panca menyebutkan, meskipun musim kemarau belum tiba, upaya sosialisasi kepada masyarakat harus dimulai lebih awal. Hal ini untuk mencegah pembukaan lahan dengan cara membakar, yang kerap dilakukan oleh petani sebagai metode tradisional untuk membersihkan lahan.

"Kami belum mendirikan posko-posko pencegahan karhutla saat ini karena masih dalam tahap awal, namun jika titik api semakin banyak, kami siap untuk mengambil tindakan lebih lanjut. Untuk saat ini, fokus kami adalah sosialisasi kepada masyarakat, terutama petani dan pelaku usaha kecil lainnya, mengenai bahaya pembakaran lahan," jelasnya.

Sosialisasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak negatif karhutla, termasuk tebalnya kabut asap yang mengganggu kualitas udara dan dapat memicu berbagai penyakit pernapasan, seperti ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut).

Asap dari karhutla juga berdampak pada proses belajar-mengajar di sekolah-sekolah, terutama bagi anak-anak yang rentan terhadap gangguan kesehatan akibat polusi udara.

BACA JUGA:Fantastis! Selama 3 Tahun Memimpin, Bupati Ogan Ilir dan Wabup Selamatkan Puluhan Miliar Rupiah Uang Negara

BACA JUGA:Pemkab Ogan Ilir dan Institut Pariwisata Trisakti Jalin Kerjasama untuk Pengembangan Wisata

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Panca juga mengungkapkan rencananya untuk membentuk relawan khusus di setiap desa. Relawan ini akan berperan aktif dalam membantu pencegahan karhutla serta menjadi agen sosialisasi di lingkungan masing-masing.

Dengan adanya relawan desa, diharapkan masyarakat dapat lebih mudah mendapatkan informasi dan edukasi terkait tindakan preventif dalam mengelola lahan.

"Kami berencana untuk membentuk tim relawan di desa-desa agar mereka dapat membantu mengedukasi masyarakat setempat. Kami juga akan mempertimbangkan alokasi bantuan bagi petani yang tidak mampu membuka lahan tanpa menggunakan api. Dana ini mungkin akan kami anggarkan dalam APBD Perubahan mendatang," ungkapnya.

Kategori :