Namun, yang lebih mengejutkan, kata Ferry, adalah tindakan terbaru Katak Bhizer yang secara terbuka mempromosikan situs judol dalam siaran langsung.
“Dia bukan cuma ngeromantisasi tawuran, tapi juga promosiin judol dengan cara yang sangat-sangat terbuka,” tegasnya.
Tindakan ini memicu kemarahan dari berbagai pihak,
BACA JUGA:KPID Sumsel Edukasi Pelajar OKI, Bersama Cegah Bahaya Konten Judol
Termasuk masyarakat yang merasa bahwa Katak Bhizer telah menjerumuskan pengikut mudanya ke arah yang salah.
Ferry juga menyebutkan bahwa akibat promosi tersebut, akun YouTube Katak Bhizer
telah dibatasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
BACA JUGA:KPID Sumsel Edukasi Pelajar OKI, Bersama Cegah Bahaya Konten Judol
Sekarang ia dilaporkan berada di luar negeri, tepatnya di Kamboja, dalam pelarian dari pihak berwenang.
“Kami apresiasi langkah cepat dari Kominfo dan polisi yang langsung menindak akun dia,” kata Ferry.
Ia berharap kasus ini menjadi pelajaran bagi influencer lain
BACA JUGA:KPID Sumsel Edukasi Pelajar OKI, Bersama Cegah Bahaya Konten Judol
untuk lebih bertanggung jawab dalam menggunakan pengaruh mereka di media sosial.