Naomi Tak Takut Setan 2 Malam di Gunung Slamet Meski Kabut Tebal, Yang Dipikirkannya Hanya Bertemu Keluarganya

Kamis 10-10-2024,11:21 WIB
Reporter : Julheri
Editor : Julheri

Padahal dia bersama open trip itu dengan 40 orang pendaki.

Mereka berangkat dari bace camp Bambangan, Sabtu 5 Oktober 2024 pukul 23.00 WIB.

BACA JUGA:Drone Termal Tim SAR Tangkap Tubuh Pendaki Remaja Asal Jakarta Jatuh Ke Jurang Gunung Rinjani, Kondisinya?

BACA JUGA:Hari Ke-5 Pencarian Korban Pendaki Rinjani Dari Jakarta Belum Ditemukan, Drone Thermal Basarnas Dikerahkan 

Rombongan kembali Minggu 6 Oktober 2024 pukul 21.24 WIB.

“Cewek sendirian di hutan bertahan 3 hari dengan logistik seadanya,dan pintarnya lagi dia GaK kemana-mana tetap disitu sampai bantuan datang, keren Naomi,’ ucap pemilik akun @Zii.

“Dia anak Pramuka mas, jadinya pahamlah ilmu kayak gitu,” kata @Ecalllllll.

“Dia tau prinsip navigasi dan Survival berarti, keren buat Naomi,” komentar @DhimassAP.

BACA JUGA:Drone Termal Tim SAR Tangkap Tubuh Pendaki Remaja Asal Jakarta Jatuh Ke Jurang Gunung Rinjani, Kondisinya?

BACA JUGA:Hari Ke-5 Pencarian Korban Pendaki Rinjani Dari Jakarta Belum Ditemukan, Drone Thermal Basarnas Dikerahkan 

“Dia paham bang, dia anggota ambalan (pengurus pramuka) di sekolah, btw saya satu sekolah bang,” kata @xd.

Sementara kondisi berbeda dialami pendaki remaja di Gunung Rinjani.

Drone termal tim SAR akhirnya menangkap rekaman tubuh pendaki remaja asal Jakarta yang jatuh ke jurang Gunung Rinjani.

Kondisinya dipastikan sudah meninggal. Pihak berwenang mengabarkan pendaki itu tidak selamat.

Korban baru ditemukan setelah lebih dari satu minggu pencarian akibat medan yang ekstrim. 

Korban jatuh sedalam 200 meter di kaldera Gunung Rinjani. Ini sudah 8 hari pencarian intensif di sekitar tebing Punggungan Puncak-Plawangan Sembalun.

Kategori :