MUBA, SUMEKS.CO - Ribuan masyarakat Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dihebohkan dengan insiden terkait aplikasi CleanSpark (CLSK) yang berbasis Bitcoin Miner.
Aplikasi dan situs web CLSK tidak dapat diakses dan kabur, sejak Selasa 8 Oktober 2024 malam.
Sehingga para pengguna tidak bisa menarik dana yang telah mereka depositkan ke platform tersebut.
Kabar ini menyebar luas melalui grup WhatsApp yang hanya bisa diisi komentar oleh admin.
BACA JUGA:Melamar Kerja Malah Dimintai Uang Jutaan Rupiah, Diduga PT Bodong Berkedok Logistik di Duren Sawit
Dimana mereka memberikan pengumuman terkait biaya layanan yang harus dibayarkan oleh para anggota agar penarikan dana bisa diproses.
Dalam pengumuman itu, disebutkan berbagai biaya dengan tenggat waktu berbeda untuk penarikan dana.
Mulai dari Rp2 juta dengan proses dalam 12 jam, hingga Rp300 ribu dengan penarikan dalam waktu 72 jam.
"Sekarang penarikan anggota sudah mulai masuk ke rekening bank satu per satu, jadi silakan segera beli biaya layanan perusahaan keuangan. Jika sampai pukul 23:59 malam ini tidak dilakukan, maka akun Anda akan dihapus secara permanen," tulis admin dalam pengumuman yang menambah kegelisahan para anggota.
BACA JUGA:Mahasiswi di Palembang Laporkan Selebgram Kasus Penipuan Investasi Bodong ke Polisi
Salah satu anggota CLSK, Sudaroji, yang telah menginvestasikan Rp2 juta di aplikasi tersebut, mengaku mengetahui CLSK dari kerabatnya yang terlebih dahulu ikut.
Ia tergiur mengikuti CLSK setelah mendengar penjelasan tentang keuntungan yang bisa diperoleh dari investasi mesin tambang.
"Aplikasi ini booming sekitar sebulan di Sekayu, banyak masyarakat, termasuk pegawai negeri yang ikut menambang. Sistemnya, kita beli mesin tambang dari CLSK, lalu keuntungan dihitung berdasarkan deposit kita," jelas Sudaroji.