Dengan mengintegrasikan analisis geologi, geofisika, reservoir, dan produksi, tim berhasil memetakan area terbaik dan menembus beberapa lapisan batupasir terbaik formasi Talangakar.
Metode ini terbukti efektif dengan meningkatkan rasio keberhasilan secara signifikan hingga 443 persen.
BACA JUGA: Pipa Penutup Dirusak, 3 Sumur Minyak Ilegal di Sungai Lilin Muba Kembali Terbakar, 3 Warga Ditangkap
BACA JUGA:Lagi dan Lagi, Sumur Minyak Ilegal di Keluang Muba Kembali Terbakar dan Meledak
Penemuan lapisan-lapisan baru juga membuka peluang untuk pengembangan lebih lanjut di masa mendatang.
General Manager Zona 4, Djujuwanto menyatakan, bahwa pengembangan lapangan secara masif akan terus dilakukan, termasuk pengeboran sumur infill yang dijadwalkan berlangsung dari tahun 2024 hingga 2028.
Keberhasilan ini memperpanjang tren positif dari pengeboran sumur-sumur sebelumnya di Struktur Benuang.
"Pengeboran menghasilkan peningkatan produksi minyak di atas target seperti ini merupakan keberhasilan. Kami berharap tren positif ini terus berlanjut pada pengeboran-pengeboran selanjutnya," ujarnya.
BACA JUGA:2 Warga Diduga Keracunan Gas di Dalam Sumur Sedalam 7 Meter, 1 Tewas
Djujuwanto juga menekankan bahwa seluruh kegiatan pengeboran harus selalu memprioritaskan aspek keselamatan.
"Keselamatan adalah yang utama untuk menjaga kelangsungan produksi yang unggul di WK Rokan Zona 4," ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa PEP berkomitmen menjalankan praktik bisnis yang sejalan dengan tren investasi berkelanjutan dan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
"PEP berkomitmen terhadap Sepuluh Prinsip Universal dari United Nations Global Compact (UNGC) dalam strategi dan operasional kami sebagai bagian dari penerapan ESG," jelasnya.