Sementara, sebuah video yang diunggah oleh akun Sham Kei memperlihatkan suasana keakraban antara kelompok Maluku dan kelompok Palembang.
"Kita keluarga besar Maluku sama Palembang damai," ucap Sham Kei dari video singkat yang diunggah pada 18 jam lalu.
Unggahan Sham Kei tersebut, membuat simpati dari warganet yang mengatakan bahwa konflik antara kelompok beberapa waktu lalu terjadi karena oknum.
--
Tidak sedikit warganet yang berkomentar, sebenarnya antara Mabon dan Palembang adalah bersaudara tidak pernah bermusuhan apalagi bentrok.
BACA JUGA:Polisi Bersenjata Lengkap Sweeping Jalan-jalan Kota Palembang Antisipasi Kejahatan Jalanan
BACA JUGA:Makin Panas! Warga Rusia Sweeping Orang Israel, Bandara Ditutup
"Maluku dan Palembang itu bersaudara, salam damai selalu abangkuh," tulis komentar akun @iwan*****.
"Sesama perantau kita saling merangkul, jangan sampai ada lagi kericuhan saling menghormati sesama suku dan etnis bangsa," tulis komentar akun @herd*****.
"Maluku Palembang ada history kesultanan yang menyatukan kita, saya orang Palembang salam hormat selalu dengan orang Ambon ataupun Maluku," tulis komentar akun @fafa*****.
Sebelumnya, ketua divisi hukum kelompok Ambon yang tergabung dalam Pemuda Indonesia Timur (PETIR) mengklaim pihak polisi telah menangkap otak pelaku pemicu bentrokan.
BACA JUGA:Polisi Tangkap 6 Tersangka Sweeping dan Begal, Semua Pelaku di Bawah Umur
BACA JUGA:Korban Salah Sasaran Sweeping, Suporter Meninggal Dunia
Dalam video, ketua divisi bidang hukum PETIR diketahui bernama Defton Alfarez dan tiga perwakilan anggota PETIR Jakarta Utara berikan keterangan bahwa pelaku utama saat ini sedang diperiksa di Polres Metro Jakarta Utara.
"Saat ini kita sedang berada di Polres Jakarta Utara, untuk membuat laporan Polisi terkait dengan tewasnya saudara kami bernama Obin yang diduga oleh oknum kelompok Palembang," ucap Defton.
Dilanjutkannya, untuk laporan polisi saat ini sudah diterima dan anak dari korban Obin sedang diperiksa dan dimintai keterangan oleh penyidik Polres Metro Jakarta Utara.