Hutama Karya, yang bertanggung jawab atas pembangunan fisik gedung, memastikan bahwa seluruh proses konstruksi berjalan lancar tanpa kecelakaan kerja, dengan mengutamakan kualitas, keselamatan, serta pemenuhan standar internasional.
Adjib menjelaskan bahwa proses pembangunan dilakukan menggunakan teknologi konstruksi Building Information Modeling (BIM) dalam bentuk 3D untuk pemodelan fisik, perhitungan material, serta visualisasi progres proyek.
Teknologi ini membantu mempercepat penyusunan jadwal dan realisasi pekerjaan.
Selain itu, Hutama Karya juga menerapkan standar Quality, Health, Safety, Security, and Environment (QHSSE) untuk memastikan keselamatan selama proses konstruksi.
"Semua pekerjaan telah rampung 100% dan berhasil diselesaikan dengan zero fatal, serta menjaga kualitas pekerjaan melalui perencanaan dan monitoring secara berkala," tambah Adjib.
Setelah diresmikan, Hutama Karya akan melanjutkan masa pemeliharaan selama 365 hari untuk memastikan infrastruktur berfungsi optimal dan sesuai standar yang telah ditetapkan.
Desain Estetik Berpadu Teknologi Modern
Gedung Ngoerah Sun Wellness and Aesthetic Center tidak hanya menghadirkan fasilitas modern, tetapi juga didesain dengan keunikan estetik yang memadukan unsur kemewahan dan kenyamanan.
Sebagian besar finishing lantai dan dinding gedung ini menggunakan 70% material marmer, yang mencerminkan konsep estetika dan keindahan sesuai dengan layanan yang ditawarkan.
BACA JUGA:Gawat! Indonesia Posisi Pertama Dunia Negara Terpapar Microplastic, Ternyata Sering Pakai 5 Alat Ini
BACA JUGA:Momen Mahalini Nangis saat Live, Netizen Sebut: Gak Kuat Kena Hujat Usai Oplas!
“Kami sangat memperhatikan aspek desain gedung ini agar sesuai dengan tema wellness dan estetika yang diusung, sehingga pengunjung dapat merasa nyaman dan menikmati pengalaman perawatan yang menenangkan,” jelas Adjib.
Harapan Transformasi Pelayanan Kesehatan di Bali
Hadirnya Ngoerah Sun Wellness and Aesthetic Center di Bali diharapkan mampu mendorong transformasi pelayanan kesehatan di Indonesia, khususnya di Bali.
Kehadiran fasilitas ini akan meningkatkan posisi Bali sebagai destinasi wisata medis berkelas dunia.
Tidak hanya itu, proyek ini juga menjadi pilot project untuk sektor wellness dan estetika di Indonesia, yang diharapkan dapat memperkuat ekonomi Bali di masa mendatang.