SUMEKS.CO - Ini makin aneh, setelah ada oknum dokter ‘santai’ jualan skincare dengan BPOM Thailand, katanya aman tapi jelas regulasinya beda?
“Kok bisa ya ada dokter yang jualan krim dari Thailand yang bilangnya aman karena sudah uji BPOM Thailand,” ungkap dr. Giovanni Abraham di akunnya @dr.giovanniabraham,
"BPOM Thailand mana ada BPOM Thailand? Yang masuk ke Indoneis itu harus punya izin BPOM Indonesia, kalau disana aman ya ‘kan regulasinya beda,” cetus dokter Gio.
“Lagian dibandingkan open jastip mendingan kita mengedukasi dulu nih, kita ajari masyaraka Indonesia itu pakai skincare yang benar,” ajak dr. Giovanni.
Ajarin harus cari yang BPOM Indonesia ya? Tertu cara pakainya dimana urutannya gimana, buat wajah jerawatan kandungannya bagusnya apa? Buat wajah yang punya flek harus pakai apa, gitu?,” sarannya.
“Gue lebih percaya bpom thailand. yg lokal aja kebobolan gak ada tindakan, begitu kok dipercaya, cm makan duit lab,” komentar pemilik akun @handi.
“Belum tentu kulit orang setiap negara beda,,, kalo tranexamic acid di luar sna batasanny 4% otomatis di indonesia ga lolos itu, batasan di sini 3%,” jawab @deyolavhee:
“Buzzer pasti, harusnya model begini bisa dipidana karena itu harusnya ilegal,” cetus akun @j04rn.
“Dok seriusan q pengen tau, produk Thailand hampir semua bagus dan funfact-nya adalah mereka mengandung hq biasanya, but so far orang2 make sejauh ini Ok aja tuh dok. Berarti apa regulasi indo perlu update,” tanya @1234567.
Sebelumnya, dokter Richard Lee akhirnya ke BPOM, tujuannya melaporkan sindikat mafia skincare abal-abal.