Sementara baru satu pelakunya yang teridentifkasi yaitu Indra Septriaman alias IS (26) alias Indra Dragon.
Memang penyidik polisi masih menduga kuat dari kesaksian maupun pengakuan dan barang bukti yang ada baru satu orang pelakunya, pelaku tunggal.
“Tapi tetap saja yang namanya mengembangkan, siapa tahu ada dugaan pelaku yang lain,” jelas Kapolda.
Bagaiman untuk orang-orang yang membantu Indra selama dia buron?
“Kalau yang namanya membantu masih perlu dicermati lagi, dibuktikan lagi wujud ada perbantuan itu. Karena membantu itupun juga bisa menjadi tersangka,” tegasnya.
Bantuan itu, lanjut Kapolda, bisa seperti misalnya mensuport logistik atau mungkin menyimpan tersangka di tempat tertentu atau melindungi tersangka
“Tapi justru poin-poin itulah yang sedang kami kembangkan, jadi kami tidak akan menduga-duga, kami tidak akan berasumi kecuali nanti ada fakta yang menujukkan ada pelaku yang lain,” jelasnya.
Sehingga tidak menjadi tanda tanya bagi publik, termasuk kami sendiri sebagai atasan penyidik tetap memerintahkan kepada penydik pada tim gabungan ini untuk mencermati se-real-realnya bukan berasumsi.
“Tetapi awal mulanya memang boleh berasumsi, kemudian mencari pembuktian dan kesaksian kalau memang ada hal-hal yang menguatkan pastinya semuanya akan berkembang,” tandasnya.
Video detik-detik saat persembunyian Indra Septriaman alias IS (26), pembunuh gadis pedagang gorengan di Padang Pariaman yang buron terbongkar.
Saat pemuda kampung yang kumpul di posko dikabari bahwa ada kejadian mencurigakan di rumah kosong itu.
Ketika akan dibuka pintu depan rumah terkunci, namun ketika si ibu yang merawat rumah itu membawa kunci cadangan pintu tetap tidak bisa dibuka.