10 Fakta Unik Pembebasan Pilot Susi Air Philip Mehrtens dari KKB Papua Setelah 18 Bulan Penyanderaan

Minggu 22-09-2024,14:47 WIB
Reporter : Eddy W
Editor : Rakhmat MH

Fakta Unik Pembebasan Pilot Susi Air Philip Mehrtens dari KKB Papua Setelah 18 Bulan Penyanderaan

NDUGA, SUMEKS.CO Setelah melalui proses panjang, Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, akhirnya dibebaskan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya pada Sabtu, 21 September 2024.

Pembebasan pilot Susi Air ini menjadi momen penting yang tak hanya menarik perhatian publik.

Ya  tetapi juga menyimpan sejumlah fakta unik yang melingkupi proses negosiasi dan pembebasannya.

Berikut beberapa fakta menarik dari proses yang berlangsung selama 1,6  tahun (18 bulan )  penyanderaan tersebut.

BACA JUGA:Begini Kondisinya Pilot Susi Air Usai Dibebaskan dari Sanderea KKB di Pedalaman Nduga Papua

BACA JUGA:Kapten Pilot Susi Air Bebas Usai Disandera KKB Papua 18 Bulan, Susi Pujiastuti: Alhamdulillah

1. Pembebasan Karena Alasan Kemanusiaan

KKB pimpinan Egianus Kogoya, yang selama ini diketahui kerap melakukan tindakan kekerasan di Papua, mengeluarkan pernyataan bahwa pembebasan Philip Mehrtens dilakukan dengan alasan kemanusiaan.

Hal ini tentu menjadi sesuatu yang tidak terduga mengingat biasanya KKB dikenal keras dalam menuntut syarat-syarat yang sulit dipenuhi.

Terrutama terkait isu politik Papua.

Pernyataan ini diunggah oleh akun media sosial milik Susi Pujiastuti, pendiri Susi Air, sebagai salah satu fakta penting dalam proses pembebasan.

2. Upacara Bakar Batu: Simbol Perpisahan di Kampung Yuguru

Salah satu momen paling menyentuh dari proses pembebasan ini adalah ketika masyarakat Kampung Yuguru, yang selama ini merawat pilot Susi Air tersebut, mengadakan upacara Bakar Batu sebagai simbol perpisahan.

Bakar Batu merupakan tradisi adat di Papua yang melambangkan kebersamaan dan rasa syukur.

Proses ini mencerminkan bahwa meskipun pilot tersebut berada dalam situasi penyanderaan, ada sisi kemanusiaan dari masyarakat setempat yang turut memberikan perlindungan selama Pilot Susi Air Philip disandera.


Fakta Unik Pembebasan Pilot Susi Air Philip Mehrtens dari KKB Papua Setelah 18 Bulan Penyanderaan--

BACA JUGA:Susi Pudjiastuti Ucap Terima Kasih Pilotnya Bebas, 1 Tahun Lebih Disandera KKB Philip Marthens Tampak Sehat

BACA JUGA:Pilot Susi Air Dibebaskan, Kombes Pol Bayu Suseno: Kerja Tim dan Pendekatan Soft Approach

3. Kondisi Warga yang Merawat Philip: Kekurangan Makanan

Dalam hasil negosiasi yang dilakukan antara tim TNI-Polri dan KKB, terungkap bahwa masyarakat Kampung Yuguru, yang merawat Philip selama penyanderaan, mengalami kekurangan bahan makanan dan kelaparan.

Kondisi ini mendorong tim Satgas Ops Paro dan Damai Cartenz untuk mengirim bantuan bahan makanan (Bama) kepada masyarakat tersebut.

Ini juga menunjukkan bagaimana situasi di pedalaman Papua masih sangat sulit, dengan akses kebutuhan dasar yang terbatas.

4. Peran Pendeta Joni Wandikbo dalam Proses Negosiasi

Proses negosiasi pembebasan Philip Mehrtens tidak terlepas dari peran penting beberapa tokoh agama dan masyarakat.

Salah satunya adalah Pendeta Joni Wandikbo, yang menjadi mediator kunci dalam mendekati kelompok KKB.

Melalui pendekatan yang hati-hati dan penuh kepercayaan, Pendeta Joni berhasil membuka komunikasi yang intens dengan Egianus Kogoya, hingga akhirnya negosiasi berbuah pembebasan.

5. Operasi Paro dan Damai Cartenz: Keterlibatan Tim Gabungan TNI-Polri

Proses pembebasan Pilot Susia air, Philip Mehrtens melibatkan Operasi Paro dan Damai Cartenz, yang terdiri dari tim gabungan TNI dan Polri.

Operasi ini telah berlangsung sejak awal penculikan Philip pada 7 Februari 2023, di mana pesawat yang diterbangkannya dibakar oleh KKB sesaat setelah mendarat di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga.

Dalam operasi ini, mantan Kapolres Nduga memainkan peran penting sebagai salah satu negosiator, bersama dengan belasan anggota tim yang terus memantau situasi di lapangan.

6. Pengiriman Bantuan Makanan untuk Masyarakat Kampung Yuguru

Salah satu bagian krusial dari proses pembebasan ini adalah pengiriman bantuan makanan oleh tim Satgas ke Kampung Yuguru.

Bantuan ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga kesehatan masyarakat yang merawat Philip, tetapi juga sebagai tanda itikad baik dari pihak pemerintah Indonesia dalam menjaga stabilitas di daerah tersebut.

Proses ini berjalan tanpa tebusan, sesuai pernyataan Wakapolda Papua, Brigjen Pol Faizal Ramadhani.


Pilot Susi Air Philip Mehrtens bebas dari KKB Papua Setelah 18 Bulan Penyanderaan--

7. Pemeriksaan Kesehatan di Bandara Kota Timika

Setelah dibebaskan dari penyanderaan, Philip Mehrtens langsung diterbangkan ke Bandara Kota Timika untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.

Pilot tersebut tiba dalam kondisi sehat, meskipun telah mengalami penyanderaan selama lebih dari 19 bulan. Selanjutnya, Philip diterbangkan menuju Jakarta dengan pengawalan ketat oleh Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

BACA JUGA:Sukses Dievakuasi Jasad Pilot Helikopter Selandia Baru Glen Malcolm Conning Diautopsi di RSUD Mimika

BACA JUGA:Tragis, Pilot Selandia Baru Ini Dieksekusi KKB, Bagaimana Nasib Pilot Susi Air? Masih Misterius

8. Dukungan dari Pemerintah Selandia Baru

Setibanya di Jakarta, Philip Mark Mehrtens diserahkan secara resmi kepada perwakilan pemerintah Selandia Baru oleh Menko Polhukam Hadi Tjahjanto.

Prosesi penyerahan ini diadakan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, dengan kehadiran Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia, Kevin Burnett.

Pemerintah Selandia Baru menyampaikan apresiasi mendalam kepada pemerintah Indonesia atas upaya keras yang dilakukan dalam proses pembebasan warganya.

9. Kapolri Apresiasi Sinergi TNI-Polri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga memberikan apresiasi terhadap sinergi yang ditunjukkan oleh TNI dan Polri dalam menjalankan Operasi Paro dan Damai Cartenz.

Menurut Kapolri, keberhasilan misi pembebasan ini merupakan hasil kerja keras tim gabungan yang beroperasi dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Presiden Joko Widodo yang terus memantau perkembangan kasus ini.

10. Pentingnya Pendekatan Sosial dan Kemanusiaan

Pembebasan Philip Mehrtens juga menyoroti pentingnya pendekatan sosial dan kemanusiaan dalam menangani konflik di Papua.

Keberhasilan negosiasi tidak hanya melibatkan kekuatan militer, tetapi juga pendekatan yang melibatkan masyarakat lokal, tokoh agama, dan tokoh adat.

Pendekatan ini diyakini sebagai salah satu faktor yang mendukung keberhasilan pembebasan Philip dari KKB tanpa ada korban jiwa dan tanpa tebusan.

Proses pembebasan ini menjadi momen penting yang menunjukkan bagaimana pendekatan sosial, kemanusiaan, dan koordinasi yang solid antara berbagai elemen negara dapat menjadi kunci dalam menyelesaikan konflik yang kompleks seperti ini.

Kini, Philip Mehrtens telah kembali dalam kondisi sehat dan siap berkumpul kembali dengan keluarganya di Selandia Baru.

Kategori :