Doktif ini bahkan menguji secara mandiri produk-produk skincare atau body care tanpa biaya sepeserpun dari orang-orang yang menudingnya sebagai buzzer.
“Terus Doktif mengedukasi ke kita hati-hati dengan brand ini, kalau brand ini tuh nggak sesuai klaimnya,” jelas Kastangel.
Misalnya ada kandungan niacinamide-pada skincare sekian persen tapi nyatanya saat di uji laboratorium tidak sesuai dengan claim brand owner.
“Terus ada saja yang ngamuk ngatain Doktif sebagai buzzer gocengan, terus ada yang suruh buka topengnya Doktif, ya kayak-kayak gitulah pokoknya,” bebernya.
Kastangel merasa heran, mengapa masih ada saja yang belum sadar dikasih pemahaman malah ngamuk.
“Padahal dokter detektif sudah jelas pekerjaannya memang di bidang itu, dan si doktif menjelaskan kalau beliau itu sudah pengalaman di bidangnya selama 16 tahun, Itu bukan waktu yang sebentar tapi kenapa mesti dikatain buzzer,” sesalnya.
“Dengan adanya edukasi dari doktif aq jadi gak percaya sama hb hb dosting, makasih telah menyadarkanku dan nyelamatin uang ku,” tulis pemilik akun @windary di kolom komentar konten Kastangel.
“Malah ada yang bilang "dokter apa sih? kok gak pernah lewat d fyp gw" padahal doktif emang gak fokus jualan skincare di medsos , doktif itu fokus d klinik kecantikannya kliniknya aja rame terus,” ungkap @DESYAJALANJAJAN.
“Ada lagi kak yang bilang ujung2 nya akan buat skincare eh padahal emang udah punya duluan doktifnya,” cetus @missinwafer99.
“Padahal doktif membuka mata kita loh, biar lebih pinter pilih skincare,” puji @SHIDDIQIA OLSHOP.