Masih dalam laporannya, saat ini juga terjadi perubahan cuaca yang tidak menentu.
Bahkan banjir dan kekeringan juga telah melanda sejumlah wilayah di waktu-waktu yang tidak bisa diprediksi.
--
"Perubahan yang sebanding dengan akhir Permian (periode geologi saat terjadi Great Dying) dapat menyebabkan Mega El Nino yang tidak hanya lama, tapi juga intens," kata para ahli.
"Temuan (para ahli) tersebut menempatkan krisis iklim modern ke dalam sudut pandang baru, di mana peristiwa El Nino modern menjadi lebih kuat dan lebih sering, berpotensi memengaruhi berbagai ekosistem di seluruh dunia," tutup laporan itu.
BACA JUGA:Bukan Juni 2024, Diprediksi Awal Musim Kemarau, BMKG Sebut Kemarau Tanpa El Nino
Untuk diketahui, Mega El Nino adalah fenomena iklim yang ditandai dengan pemanasan suhu permukaan laut yang ekstrem di Samudera Pasifik.
Fenomena ini dapat berlangsung lebih lama dan memiliki dampak yang lebih besar dibandingkan dengan El Nino biasa.
Dampak Lingkungan
Perubahan iklim yang diakibatkan oleh Mega El Nino dapat menyebabkan cuaca ekstrem, termasuk banjir, kekeringan, dan badai.
BACA JUGA:Dinsos OKI Berikan Penjelasan Bansos BLT El Nino Rp400 Ribu, Simak!
BACA JUGA: Apa Itu Bantuan El Nino? Buruan Cek Cara Pendaftaran dan Besaran Anggaran yang Didapatkan
Hal ini berpotensi merusak ekosistem, mengganggu rantai makanan, dan mengancam habitat alami berbagai spesies.
Sementara, perubahan iklim yang diakibatkan oleh Mega El Nino dapat menyebabkan cuaca ekstrem, termasuk banjir, kekeringan, dan badai.
Hal ini berpotensi merusak ekosistem, mengganggu rantai makanan, dan mengancam habitat alami berbagai spesies.