"Saya mewakili tim Sulteng meminta maaf atas perlakukan pemain saya. Cukuplah saya yang disalahkan atas kejadian tersebut," kata mantan pemain Arema itu.
Dalam unggahannya, Zulkifli turut membagikan cuplikan video kala dia menemui dua orang yang menjadi perangkat pertandingan.
Dengan nada tinggi, dia menuduh wasit telah merusak mental anak asuhnya.
"Kasihan mereka yang mau berkembang ke level senior, kalian rusak dan hancurkan mentalnya dengan cara yang tidak pantas."
Mantan Pemain Timnas Indonesia era 2010-an itu mengatakan sepak bola bukan soal menang atau kalah, tapi ada nilai sportivitas yang mesti dijunjung tinggi.
Zulkifli berharap kejadian tersebut dapat dijadikan pelajaran untuk semua pihak.
"Semoga ini menjadi pelajaran buat kita semua terutama insan sepak bola yang menginginkan perubahan di sepak bola Indonesia."
Zulkifli Syukur mengatakan kericuhan yang terjadi dalam laga perempat final sepak bola putra PON 2024 Aceh-Sumut di Stadion Stadion Dimurthala, Banda Aceh, Sabtu, 14 September dipicu keputusan oknum wasit yang berat sebelah.
Partai yang mempertemukan Aceh melawan Sulawesi Tengah itu berakhir dengan skor 1-1.
Sulawesi Tengah menolak melanjutkan pertandingan ke babak tambahan karena merasa dirugikan.