“Nah gitu kerja dulu cari uang jadi baru cari wanita kadi jarus punya modal buat nikah,” ucap @arlinalimbong.
“Betul begitu hari gini mau ngelamar wanita harus ada dana bukan hanya modal cinta bung,” kata @nurainieng.
Ya, belajar kasus Ismail pria NTT ditolak wanita Jember, makanya jangan kasih harapan palsu (PHP) dan cinta juga butuh duit.
Kasus ini, kata konten kreator Kitong di akun TikToknya @akun_ketiga_kitong93 mengingatkan pria India Asib Ali yang semangat datang ke Indonesia menemui Syarifah di Wajo.
“Kan sempat rame tuh, sempat masuk TV juga, ramei banget, nah ini kejadian lagi, cuman kalau kasus yang satu ini masih satu negara, antara NTT dan Jember,” jelasnya.
Kitong juga memberikan nasihat pada si mbaknya, kalau tidak mau ditemui jangan suka ngasih harapan palsu.
“Kasihan 'kan orang jauh-jauh menaruh harapan bahwa ketika bertemu dengan sang pujaan hatinya itu diterima dengan baik-baik,” katanya.
Begitu juga dengan si laki-lakinya, Bang Ismail, kalau main di TikTok jangan coba-coba pakai filter, karena efek itu bisa mengubah wajah kita.
“Yang tadinya kurang jadi nambah,” sebutnya.
Namun Kitong percaya orang NTT itu manis-manis, baik-baik, ramah-ramah yang paling nomor saru adalah setia.
“Karena setahu saya di NTT itu tidak ada namanya janda kecuali ditinggal meninggal sama suaminya, orangnya setia-setia,” pujinya.