Heboh! Bayi 10 Bulan di Palembang Punya Kelamin Ganda, Orang Tua Berharap Bantuan Pemerintah

Rabu 11-09-2024,17:23 WIB
Reporter : Deni Kurniawan
Editor : Rahmat

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Warga yang tinggal di sekitar Jalan KH Wahid Hasyim, Lorong Terusan, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I Palembang, mendadak gempar dengan kabar seorang bayi berusia 10 bulan yang memiliki kelamin ganda atau dikenal dengan istilah medis hipospadia.

Bayi laki-laki yang diberi nama Muhamad Elgio Pratama ini terlihat seperti bayi pada umumnya, namun memiliki kondisi medis yang langka.

Muhamad Elgio Pratama saat ini tinggal bersama kedua orang tuanya di sebuah rumah petak semi permanen yang sangat sederhana, milik sang kakek.

Ketika ditemui di kediamannya, sang ibu, Elin Tri Utami (32), bercerita tentang kondisi anaknya yang menderita kelainan organ vital sejak lahir.

BACA JUGA:Jelang Lengser Jokowi Lantik Mensos Syaifullah Yusuf dan Kepala BNPT Eddy Hartono, Begini Sosok Keduanya

BACA JUGA:Pol PP Banyuasin Amankan Sepasang Kekasih di Kamar Penginapan, Diduga Ketua PPS

"Anak saya menderita hipospadia, kelainan bawaan pada organ vitalnya. Ini sudah ada sejak dia lahir," ungkap Elin saat dibincangi di rumahnya pada Rabu, 11 September 2024.

Elin juga mengungkapkan bahwa mereka sangat membutuhkan bantuan pemerintah untuk pengobatan anaknya.

Menurut dokter, satu-satunya solusi untuk menyembuhkan kondisi Elgio adalah melalui serangkaian operasi yang tentunya membutuhkan biaya besar.

"Kami sangat berharap pemerintah dapat membantu, karena biaya operasi ini sangat mahal, dan kami tidak mampu membiayainya sendiri," jelas Elin dengan nada penuh harap.

BACA JUGA:PS5 Pro akan Meluncur November Mendatang, Berikut Ini Beberapa Peningkatannya?

BACA JUGA:Ribuan Laskar Merah Putih Siap Menangkan MataHati di Pilgub Sumsel 2024

Menurut Elin, berat badan anaknya terus mengalami penurunan sejak lahir. Hal ini diduga terkait dengan kondisi kelainan yang dialaminya.

"Anak saya berat badannya terus berkurang karena dia tidak mau makan, mungkin rasa sakit dari kelainan ganda itu membuatnya sulit untuk makan," katanya.

Elin menceritakan bahwa mereka sudah mencoba berobat ke beberapa rumah sakit, termasuk RS Hermina di Kabupaten Bogor dan RS Muhammadiyah serta RS Siloam di Palembang.

Kategori :