Dengan sertipikat elektronik, proses pengelolaan tanah menjadi lebih transparan dan akurat, menghilangkan potensi konflik tanah yang selama ini sering terjadi akibat tumpang tindih sertipikat atau manipulasi data tanah.
Selain memberikan pembaruan terkait Sertipikat Tanah Elektronik, kehadiran Menteri AHY di Provinsi Jawa Timur juga berkaitan dengan agenda internasional. Pada Rabu 11 September 2024, Menteri AHY dijadwalkan menjadi salah satu pembicara dalam forum internasional yang diadakan oleh Universitas Airlangga (Unair).
Dalam forum tersebut, Menteri AHY akan membahas mengenai pembangunan berkelanjutan di Indonesia, sebuah topik yang sangat relevan dengan tugasnya sebagai Menteri ATR/BPN.
Dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan, program Sertipikat Tanah Elektronik juga dianggap sebagai langkah penting untuk mendukung pengelolaan sumber daya lahan yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Digitalisasi data pertanahan memungkinkan pemerintah untuk melakukan pemantauan dan pengawasan yang lebih baik terhadap penggunaan lahan, sehingga mendukung kebijakan pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Penerapan sertipikat tanah elektronik ini diharapkan dapat terus berkembang dan menjangkau lebih banyak wilayah di Indonesia, sejalan dengan komitmen pemerintah untuk memperbaiki pelayanan publik dan meningkatkan transparansi di sektor pertanahan.
Dengan dukungan penuh dari masyarakat dan sinergi lintas sektor, transformasi digital di bidang pertanahan diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi pembangunan di Indonesia.