Di Banyuwangi, ada tradisi Endog-endogan dalam menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW.
Tradisi ini dipercaya sudah ada sejak akhir abad ke-18. Endog atau telur digunakan dalam tradisi ini sebagai simbol kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Tradisi ini dilakukan dengan menghias telur dengan bunga kertas. Lalu, telur hias itu ditancapkan di pohon pisang yang juga dihias.
Kemudian, hiasan itu diarak keliling kampung menggunakan becak dan sebagian diletakkan di masjid. Sembari membaca syair pujian pada Nabi Muhammad yang ada di kitab Al-Barjanzi.
5. Baayun Maulid
--
Masyarakat Banjar, Kalimantan Selatan, mempunyai tradisI mengayun bayi menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW.
Tradisi itu disebut dengan Baayun Maulid. Baayun berarti aktivitas mengayun atau membuai bayi dan maulid dari bahasa Arab yang berarti kelahiran.
Dalam tradisi Baayun ini, masyarakat menyiapkan ayunan dari tiga lapis kain dan dihias dengan janur.
Orang tua yang bayinya akan mengikuti tradisi ini harus menyiapkan piduduk berupa wadah berisi beras, gula habang, nyiur, hintalu hayam, benang, jarum, uyah dan binggul (uang receh).
Kemudian, bayi diletakkan di ayunan dan orangtuanya akan mengayunkannya diiringi pembacaan syair, ceramah, dan doa.
Nah itulah informasi mengenai 5 tradisi diberbagai daerah di Indonesia saat memperingati hari Maulid Nabi Muhammad SAW, semoga informasi diatas bermanfaat.