Salah satu poin utama yang disampaikan Paus Fransiskus dalam kunjungan ini adalah pentingnya dialog antaragama untuk membangun rasa saling menghormati dan menciptakan perdamaian.
Dalam pertemuannya dengan otoritas sipil, masyarakat, dan korps diplomatik di Istana Negara, Paus menekankan bahwa dialog yang terbuka antara berbagai kelompok agama di Indonesia adalah kunci untuk menjaga harmoni di negara yang plural.
Paus memuji semboyan Indonesia "Bhinneka Tunggal Ika" sebagai refleksi dari bagaimana berbagai suku bangsa dan agama di Indonesia dapat hidup berdampingan dalam kesatuan.
“Semboyan nasional Anda Bhinneka Tunggal Ika (Bersatu dalam Keberagaman, secara harfiah Banyak tetapi Satu) menggambarkan dengan baik realitas beraneka ragam dari berbagai bangsa yang bersatu dengan kuat dalam satu negara,” katanya.
Lebih lanjut, Paus Fransiskus menekankan bahwa Gereja Katolik berkomitmen untuk mendukung upaya dialog antaragama di Indonesia.
BACA JUGA:Paus Emeritus Benediktus Sakit, Fransiskus Minta Umat Mendoakan
Gereja berperan dalam mempromosikan kerukunan yang damai dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat.
Menurut Paus, dialog antaragama dapat membantu menghilangkan prasangka dan menciptakan iklim saling menghormati dan percaya.
“Dialog antaragama, dapat membantu menghilangkan prasangka dan menciptakan iklim saling menghormati dan percaya,” ujar Paus Fransiskus.
Ia juga menegaskan bahwa Gereja Katolik siap bekerja sama dengan lembaga-lembaga publik dan aktor-aktor lain di masyarakat sipil untuk memperkuat tatanan sosial yang lebih adil dan berimbang.
Prinsip Keadilan Sosial dan Kesetaraan
Dalam pidato di Istana Negara, Paus Fransiskus juga mengangkat pentingnya keadilan sosial dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
Ia mengutip Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Indonesia, yang menyebutkan “Tuhan Yang Mahakuasa” dan keadilan sosial sebagai prinsip dasar yang memandu tatanan sosial Indonesia.
“Kesatuan dalam keberagaman, keadilan sosial, dan berkat ilahi merupakan prinsip-prinsip dasar yang dimaksudkan untuk mengilhami dan membimbing tatanan sosial,” kata Paus.
Prinsip-prinsip tersebut, lanjut Paus, adalah fondasi kokoh yang harus dijaga oleh setiap elemen masyarakat untuk menjaga harmoni dan perdamaian.