Kekeringan Melanda Panen Raya Padi Mundur, Bagaimana Pasokan Beras!

Sabtu 31-08-2024,18:30 WIB
Reporter : Niskiah
Editor : Rahmat

Jadi untuk kota impor sendiri, Bulog ditugaskan sebanyak 3,6 juta ton tahun ini.

BACA JUGA:Ogan Ilir Dilanda Kekeringan, Seorang Pemuda di Tanjung Raja Berinisiatif Salurkan Bantuan Air Bersih

BACA JUGA:Ratusan Jamaah Ikuti Sholat Istisqa di Halaman Pemkab OKI, Memohon Doa untuk Atasi Kekeringan

Dari jumlah tersebut, sebanyak 2,2 juta ton telah masuk. Kemudian 500 ribu ton beras akan masuk dalam waktu dekat.

"900 ribu ton masih mencoba kontrak. Kita usahakan semua importasi selesai sebelum Desember," katanya.

Dia menambahkan, mengenai beras untuk produksinya sangat ditentukan oleh cuaca. Jadi kalau cuaca kering atau musim kemarau maka jelas produksi panen padi juga berkurang. 

Adanya kekeringan, sehingga untuk pasokan beras mungkin baru akan tersedia di pasar pada bulan Maret 2025. Sedangkan, di bulan tersebut diketahui merupakan awal Ramadan, di mana permintaan sedang mengalami kenaikan.

BACA JUGA:Dilanda Kekeringan, Budidaya Kerambah Terapung di Ogan Ilir Tiarap

BACA JUGA:Warga Masjid Jamik Antisipasi Kekeringan Ekstrim Gotong Royong Bersihkan Lorong, Himbau Warga Kenakan Masker

"Jadi adanya dinamika ini sangat kita cermati. Kami di Bulog mengamati dengan sangat intens, dan akan berusaha untuk menyiapkan diri, memastikan stok tersebar di gudang-gudang di seluruh Indonesia," tukasnya. 

Kemudian juga memastikan beras bantuan pangan yang nanti di bulan Oktober dan Desember itu bisa tersalurkan dengan baik. 

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut La Nina belum terkonfirmasi terjadi di Indonesia. 

Padahal, La Nina ini diharapkan bisa membawa peningkatan hujan di daerah-daerah yang kini kering akibat musim kemarau. Dengan begitu, akan bisa membantu pasokan air untuk tanaman padi di musim tanam kali ini.

 

 

 

Kategori :