Namun demikian wastra Sumsel yang beraneka ragam juga tak kalah ciamik.
"Kita (Sumsel) juga punya koleksi wastra yang beragam, seperti kain songket, jumputan, blongket, gebeng, angkinan, lawon dan lainnya dengan warna yang menarik mata. Mudah-mudahan suatu saat nanti bisa menjadi kain sebagai simbol persatuan di negara ASEAN", katanya.
BACA JUGA:Pj Ketua TP PKK Sumsel Melza Elen Setiadi Dorong PKK Ogan Ilir Berperan Aktif Dalam Pembangunan
Melza juga mengundang semua pihak untuk mengunjungi stand pameran Sumsel dalam Kriya Nusa yang akan berlangsung esok hari di JCC.
"Sumsel ada 11 stand pameran ya, besok. Jadi ini merupakan peluang buat kita dalam mengenalkan produk kerajinan dan wastra Sumsel di tingkat nasiona,” ujarnya.
Selain batik kolaborasi ASEAN, kegiatan ini juga memberi ruang kepada desainer-desainer Indonesia yang banyak menggunakan kain wastra untuk mempromosikan karya-karyanya.
Kesempatan ini pula sekaligus memberi peluang pada UMKM wastra Indonesia, karena lewat karya-karya para desainer, pengrajin bisa menyalurkan produk mereka dan mengembangkan berbagai teknik wastra agar selalu dapat mengikuti selera pasar. Apalagi jika dapat merambah pasar internasional.