UBD dan Universitas Diponegoro Adakan Diskusi Implementasi Kecerdasan Buatan: Peluang dan Tantangan Penelitian

Selasa 27-08-2024,17:46 WIB
Reporter : Rahmat
Editor : Rahmat

Beliau menjelaskan bahwa AI telah membuka berbagai peluang baru yang belum pernah ada sebelumnya.

"Kita melihat bagaimana kecerdasan buatan tidak hanya mempermudah pekerjaan manusia, tetapi juga mampu memberikan solusi yang lebih efisien dalam berbagai bidang seperti produksi industri, pelayanan publik, hingga pengambilan keputusan strategis di pemerintahan," jelasnya.

BACA JUGA:RSUD Dr HM Rabain Siap Bangun Gedung 10 Lantai, Tahun Depan Layanan Kesehatan Makin Lengkap

BACA JUGA:Ribuan Siswa SD di Kabupaten OKI Sambut Antusias Program Genius 2024 dengan Makanan Bergizi Gratis

Namun, beliau juga mengingatkan bahwa peluang ini diiringi dengan berbagai tantangan, terutama dalam hal etika, keamanan data, dan ketergantungan teknologi.

"Perkembangan AI yang sangat cepat harus diimbangi dengan kesadaran akan potensi risikonya. Penelitian yang dilakukan harus mempertimbangkan aspek-aspek ini agar dapat menghasilkan solusi yang tidak hanya efektif tetapi juga aman dan berkelanjutan," tambah Prof. Adi.

Dalam pemaparannya, Prof. Adi juga memaparkan beberapa model AI yang telah digunakan di industri dan pemerintahan, serta evaluasi perkembangan teknologi tersebut.

Beliau menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah untuk memastikan bahwa perkembangan AI berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.

BACA JUGA:Gedung Prof. Bochari Rachman 3: Jantung Inovasi dan Laboratorium Teknik Universitas Bina Darma Palembang

BACA JUGA:Lantik Pejabat Manajerial, Kakanwil Kemenkumham Sumsel Tegaskan: ASN Harus SIAP dan Profesional

Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Universitas Bina Darma untuk terus berinovasi dan mendukung visi serta misi perguruan tinggi yang berdaya saing internasional.

"UBD akan terus berupaya mengembangkan program-program yang tidak hanya berfokus pada aspek akademis tetapi juga aplikatif dan sesuai dengan kebutuhan zaman," ungkap Prof. Achmad Syarifudin.

UBD menyadari bahwa untuk mencapai visi tersebut, diperlukan sinergi yang kuat antara seluruh civitas akademika, industri, dan pemerintahan.

Oleh karena itu, kegiatan seperti diskusi ini akan terus digalakkan sebagai wadah untuk bertukar pikiran, berbagi pengetahuan, dan mengembangkan penelitian yang bermanfaat bagi kemajuan teknologi di Indonesia.

BACA JUGA:Dicecar Soal Kecipratan Uang Rp50 Juta, Eks Plh Kadis PMD Sumsel Wilson Terkesan 'Cuci Tangan'

BACA JUGA:Mencari Tablet Kelas Mid-Range, Boleh Pilih Redmi Pad Pro Vs POCO Pad, Performa Tiada Dua

Kategori :