Kasat Reskrim Polres Lubuklinggau AKP Hendrawan saat dokonfirmasi, "Masih dilakukan penyelidikan," tegasnya singkat.
BACA JUGA:Pergoki Pencuri Masuk ke Rumah, Bos Kopi Selangit Musi Rawas Tewas Ditikam Perampok
BACA JUGA:Selisih Paham Masalah Tempat Duduk di Warung, Pria di Tanjung Lago Banyuasin Tewas Ditikam
Pihak kepolisian mengaku masih melakukan beragam pemeriksaan dan pungumpulan sejumlah keterangan saksi serta melakukan pengecekan kamera CCTV yang kemungkinan ada di sekitar lokasi.
Sebelum kematiannya, Hamsi diketahui sempat melaporkan ancaman pembunuhan yang diduga dilakukan oleh mantan Kepala Desa Karang Anyar, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara.
Ancaman tersebut menggunakan pistol revolver berwarna perak dengan gagang kayu coklat, berisi empat butir peluru, yang berhasil digagalkan oleh Sekretaris Desa Karang Anyar, Alex.
Hamsi kemudian melaporkan ancaman tersebut ke Polres Muratara dengan nomor laporan LP/B-63/VIII/2024/SPKT/POLRES MURATARA/POLDA SUMSEL tanggal 20 Agustus 2024.
BACA JUGA:Gegara Hutang Istri, Suami di Palembang Meregang Nyawa Usai Ditikam Saat Malam Takbiran Idulfitri
Meskipun Amir, pelaku yang dilaporkan, telah ditetapkan sebagai tersangka, pihak kepolisian tidak melakukan penahanan karena alasan medis.
Amir mengalami stroke dan komplikasi kesehatan lainnya, dan kini dirawat di Rumah Sakit Ar Bunda di Kota Lubuk Linggau.
Kejadian serupa dialami Bayu Anggara (22), seorang karyawan Pabrik Triplek di Kota Lubuk Linggau (PT Qiswa Jaya Abadi) ditemukan tewas ditikam.
Korban Bayu merupakan warga Jalan Moneng Sepati RT 01 Kelurahan Taba Pingin Kecamatan Lubuk Linggau Selatan II.
BACA JUGA:Pelajar SMK di Palembang Ditemukan Tewas di Halaman Sekolah, Diduga Ditikam Teman Sendiri
Diketahui pelaku penikaman itu ternyata temannya sendiri bernama Hendra Jaya. Pelaku juga merupakan karyawan PT Qiswa Jaya Abadi.