Dan berlaku juga bahwa informasi mudah didapat dimana saja kapan saja dan oleh siapa saja. Disisi lain kita juga dapat mengekspresikan diri dengan mudah.
BACA JUGA:Ponsel Lipat Terbaru Samsung Galaxy Z Flip6, Peningkatan Fitur Fotografi dan Upgrade Hingga 50 MP
BACA JUGA:Motorola Edge 50 Fusion, Ponsel Stylish dengan Layar Tepi Melengkung 3D
Indonesia termasuk salah satu negara yang penduduknya gemar bersosial media. salah satu contoh yang paling banyak digunakan adalah facebook.
Namun seiring perkembangan zaman makin banyak sosial media yang bisa diakses dengan hanya mengklik aplikasinya pada layar ponsel, antara lain twitter, path, Instagram, Tik tok dan masih banyak yang lainnya.
Perilaku manusiapun berubah, sekarang jarang orang yang tidak membawa handphone (hp), dan dalam kegiatan sehari-harinya berteman dengan Hp.
Kemerdekaan berkomunikasi berbicara kepada siapa saja, untuk urusan apa saja mudah dilakukan. Kemerdekaan ini menjadikan kita bebas menentukan diri kita mau jadi apa.
BACA JUGA:Carlcare Hadirkan Carlcare Plus, Program Asuransi Terbaru untuk Pengguna Infinix
BACA JUGA:Pria Berkaos Merah Terekam CCTV, Curi Tutup Panci dan Kerap Lempari Mobil Warga di Tangga Buntung
Jadi Artis, penyanyi, pemodel, penyiar, pewarta atau citizen journalism, pendidik, politikus, pengusaha, serta selegram, semuanya dapat dilakukan.
Semua merdeka menentukan untuk jadi apa nantinya. Kalau Hp tertinggal serasa mati gaya tak tau apa yang harus dilakukan, hidup menjadi galau.
Bahkan semua pengetahuan dan ilmu dalam bidang apa saja dengan mudah didapatkan. Inovasi teknologi terjadi semakin cepat. Berbagai teknologi baru dikarenakan adanya internet.
Memunculkan video conferencing, networks, global paging, informasi dan analisis instan melahirkan dunia kegiatan bisnis yang benar-benar baru.
BACA JUGA:10 Handphone Samsung Jadul yang Layak Dikoleksi, Ada Apa Saja?
Teknologi telah membuat dunia menjadi lebih kecil, lebih dekat dan “berputar lebih cepat”. Tantangan nyata manajemen adalah aplikasi teknologi secara efektif dan kreatif yang menambah nilai, bukan sekedar akuisisi teknologi, sudah berada era digital discruption.