“By the way Bang Razman sebagai pengacara yang ditantang Saka Tatal untuk melakukan sumpah pocong sudah sumpah pocong belum ya?”, ujar Kang Anom bertanya.
“Sudah sumpah Mubahalah belum ya?,” tambahnya.
Nah inilah kita tinggal di negara kesatuan Republik Indonesia yang sangat indah dengan berbagai macam kultur budayanya.
“Yang harus kita hargai karena zaman dulu kalau ada orang yang melakukan sumpah pocong maka dia didampingi dengan doa-doa mistik atau mantra-mantra mistik,” bebernya.
Kalau sekarang, lanjut Kang Anom, akan didampingi dengan Mubahalah dengan kitab suci Al Quran sesuai dengan kepercayaannya.
“Kalau ada orang yang sudah sumpah sepatutnya kita harus percaya karena urusannya bukan lagi dengan antara kita dengan dia, tapi antara dia dengan Tuhan nantinya,” jelasnya.
Nantinya konsekuensi dari sumpah itu sangatlah berat. “Seumur hidup bukan hanya di dunia maupun di akhirat nantinya,” tutupnya.
Seperti diberitakan sebelumnhya, sumpah pocong yang dilakukan Saka Tatal jangan dianggap sebuah lelucon, karena ini bukan main-mainan.
“Sumpah pocong ini bukti nyata bahwa keadilan di repuplik kita ini sangat tebal temboknya,” ujar Apul Sihombing, seorang lawyers di akun TikToknya @apulsihombing5618.
Tembok tebal itu membuat masyarakat tidak mampu untuk menembus keadilan itu, karena tembok itu sudah dibentengi oleh oknum-oknum penegak hukum itu sendiri.
Karena oknum-oknum penegak hukum itu telah memonopoli kebenaran bahwa itu adalah miliknya.