PALEMBANG, SUMEKS.CO - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan Sumsel) Elen Setiadi menghadiri kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bersama Komisi XI DPR RI dan Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI) di Hotel Arista Palembang, Jumat 9 Agustus 2024.
Kegiatan FGD ini mengambil tema 'Perkembangan Perekonomian Sumatera Selatan'.
Pj Gubernur Elen Setiadi memaparkan berdasarkan data BPS Provinsi Sumsel, secara statistik perekonomian di Sumsel relatif baik.
Kegiatan FGD dengan tema Perkembangan Perekonomian Sumatera Selatan--
Meskipun masih sedikit di bawah nasional, namun pertumbuhan ekonomi Sumsel dikatakannya merupakan yang tertinggi di Sumatera sebesar 4,96 persen (yoy).
BACA JUGA:LAGI, Pemprov Sumsel Berhasil Raih Penghargaan Pemimpin Daerah Awards 2024
BACA JUGA:Ibu Korban Bocah SMP Korban Dugaan Malapraktik Oknum Bidan: Pak Kapolda Tolong Bantu Anak Saya!
"Pertumbuhan ekonomi di Sumsel konsisten. Inflasi kita relatif terjaga," ujar Elen saat memulai paparannya.
Namun demikian Elen mengakui bahwa masih ada persoalan angka kemiskinan di Sumsel yang masih di atas angka nasional.
Meskipun untuk angka kemiskinan ekstrem, Sumsel sudah lebih baik dari nasional.
Dalam kesempatan itu, di hadapan sejumlah anggota DPR RI Komisi XI itu, Elen menambahkan, masih terjadi anomali di Sumsel.
BACA JUGA:Kabupaten Ogan Ilir, Raih Penghargaan Progam Kampung Iklim Tahun 2024 dari Menteri LHK RI
Dimana dalam hal ini Sumsel merupakan Provinsi dengan produksi padi terbesar kelima nasional, namun komoditi beras masih menjadi salah satu komoditas peyumbang inflasi.
"Produksi kita tercatat 2,83 juta ton pada 2023. Kalau dikonversi dari gabah menjadi beras kita hasilkan 1.7 juta ton pertahun. Sementara konsumsi 800.000 ton. Mestinya kita ada saving setengahnya. Tapi anomalinya ada sumber inflasi justru dari komoditi beras," papar Elen.