PALEMBANG, SUMEKS.CO - Charma Afriyanto tampaknya memiliki peluang yang baik untuk maju dalam Pemilihan Walikota (Pilwako) kota Palembang periode 2024-2029.
Tak mengherankan jika nama Charma Afriyanto kini menjadi perbincangan hangat, terutama setelah muncul kabar bahwa Ratu Dewa kemungkinan besar gagal untuk maju dalam Pemilihan Walikota (Pilwako) Palembang.
Menurut kabar yang beredar di berbagai media, pasangan Charma Afriyanto dari PDIP dan Muhammad Hidayat, Ketua DPD Golkar Palembang, kini muncul sebagai salah satu poros potensial dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Palembang.
Pasangan ini dipandang sebagai salah satu kandidat yang dapat memberikan alternatif kuat dalam persaingan politik menjelang Pilkada Palembang.
Siapakah sebenarnya sosok Charma Afriyanto sehingga ia mampu menggeser popularitas pasangan Ratu Dewa dan Prima Salam, yang didukung oleh Partai Gerindra, dan menjadi salah satu calon utama dalam Pemilihan Walikota (Pilwako) Palembang? Charma Afriyanto kini menjadi sorotan utama, mengingat kemampuannya untuk menyaingi dan bahkan mengancam posisi pasangan yang sebelumnya dianggap sebagai kandidat kuat.
Charma Afriyanto, yang lahir di Palembang pada 5 April 1975, dikenal sebagai sosok yang sangat kontroversial.
Ia sering menjadi pusat perhatian karena tindak tanduknya dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat di kota Palembang, yang kadang kala membuatnya harus berseberangan dengan pemerintah.
Keberaniannya untuk berdiri teguh demi kepentingan masyarakat sering kali menempatkannya dalam situasi yang penuh tantangan.
BACA JUGA:Perkuat Kewilayahan, Kapolda Sumsel Berangkatkan 170 Personel ke 17 Lokasi Rawan Karhutla
BACA JUGA:Review HP Flagship Huawei Pura 70 Menawarkan Desain Elegan dengan Kinerja Chipset Mantap
Charma Afriyanto dikenal sebagai pribadi yang visioner, dengan tekad kuat untuk memperjuangkan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat.
Salah satu upayanya adalah revitalisasi pedagang di Pasar 16 Ilir, meskipun kebijakan tersebut sempat menimbulkan kerugian bagi para pedagang.
Selain itu, ia juga aktif memperjuangkan aturan mengenai jam operasional kendaraan bermuatan besar, bertujuan untuk mengatur lalu lintas dan mengurangi dampak negatif terhadap masyarakat.