Spesifikasi Teknis dan Konstruksi
Secara teknis, Junction Palembang terdiri atas delapan ramp dengan lebar lajur sepanjang empat meter.
Konstruksi ramp tersebut menggunakan elevated structure dan dirancang untuk memiliki kecepatan rencana antara 40-60 km/jam.
Untuk memastikan bahwa pembangunan tidak mengganggu operasional tol aktif di sekitarnya, HKI melaksanakan erection PCI girder dengan menggunakan launcher.
Proses erection girder ini juga dilakukan dengan rekayasa dan manajemen traffic lalu lintas yang aman melalui koordinasi penuh dengan operator tol dan stakeholder terkait.
Hal ini bertujuan untuk memastikan keselamatan dan kelancaran lalu lintas selama masa konstruksi.
BACA JUGA:Tiga Rest Area Baru di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Siap Beroperasi, Ini Lokasinya
BACA JUGA:8 Orang Pemilik Lahan Tak Kunjung Terima Dana Pembebasan Jalan Tol Indralaya-Prabumulih, Apa Sebab?
Penerapan Teknologi Digital dalam Konstruksi
Dalam menjawab tantangan dan memaksimalkan proses konstruksi, HKI telah sepenuhnya menerapkan teknologi digital berupa Building Information Modelling (BIM).
Penerapan BIM ini dimulai dari fase Rencana Teknik Akhir (RTA), fase pelaksanaan shopdrawing (SD), hingga pengukuran kuantitas pekerjaan secara akurat dengan menggunakan Terrestrial Laser Scanner (TLS).
Selain itu, implementasi Photogrammetry juga diterapkan untuk memonitor progres pekerjaan lapangan secara real time.
Penerapan teknologi BIM ini tidak hanya membantu dalam perencanaan dan pelaksanaan konstruksi, tetapi juga memberikan manfaat dalam pengawasan dan monitoring proyek.
Dengan demikian, setiap tahap pekerjaan dapat dipantau secara ketat dan setiap masalah yang muncul dapat segera diatasi dengan solusi yang tepat.
Dampak Positif bagi Pertumbuhan Ekonomi
Proyek Junction Palembang ini diharapkan dapat mempermudah konektivitas sehingga memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatra Selatan.