“Hakim brengsek!,” timpal Sahroni usai mendengar penjelasan Dimas.
“Di bagian lengan korban itu ada bekas ban dari mobil kendaraan tersangka. Ini bapak! Ini ada bekas ban,” Dimas menunjukkan foto di berkas yang dibawanya.
“Ya Allah biadab banget ini,” cetus Sahroni lagi.
Dimas pun menlanjutkan urainnya bahwa di ruangan Blackhole KTV Surabaya itu memang sudah terjadi percekcokkan dan tindakan penganiayaan.
Disana sudah terjadi yang namanya tendangan dan pemukulan, kemudian itu berlanjut di lift pada saat di lif itu juga sudah terjadi pemukulan.
“Yaitu pemukulan menggunakan botol dan ada bukti dari visum juga di bagian kepala belakang korban (Dini) itu ada pendarahan,” paparnya.
Kemudian pada saat di basement, tersangka GRT (Gregorius Ronald Tannur) ini menerangkan bahwasannya korban apakah mau pulang dengan dirinya atau tidak?
Kemudian tidak ada respon dari si korban almarhum, lantas kemudian si GRT ini bukannya turun untuk mengajak masuk (mobil) tapi dia menjalankan mobilnya.
“Yang kemudian mobil itu melindas korban, menjalankan memutar pak, jadi korban ini terlidas roda belakang mobil,” jelas Dimas lagi.
Kemudian saat korban Dini sudah tergeletak disana, ada security yang mengetahui dan menanyakan perihal itu.