Goresan Hati Elia Nekat Akhiri Hidup Bersama Sang Ibu, Maafkan Aku Tak Bisa Jadi Anak yang Sempurna

Kamis 01-08-2024,07:37 WIB
Reporter : Hetty
Editor : Hetty

SUMEKS.CO - Sosok Elia Imanuel Putra (24), seorang anak yang ditemukan telah menjadi kerangka di atas kasurnya, kini menjadi perhatian publik. 

Betapa tidak, warga Kompleks Tanimulya Indah, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, ternyata sempat meninggalkan tulisan. 

Tulisan yang terdapat di dinding rumahnya tersebut, seolah-olah menggambarkan isi hatinya sendiri sebelum pergi meninggal dunia. 

Adapun tulisan yang terdapat di tembok dinding rumahnya tersebut, mengungkapkan bahwa dirinya meminta maaf kepada sang ayah. 

'Aku hanya minta uang sekolah tapi kau seperti itu. Katanya raihlah cita-citamu setinggi langit, tapi kau tidak dukung aku dengan biaya sekolah'. 

BACA JUGA:Stres dan Frustasi Diduga Penyebab Jukir Mie Gacoan Akhiri Hidup dengan Loncat ke Sungai Musi

BACA JUGA:Diduga Depresi, Pria Paruh Baya di Ogan Ilir Pilih Akhiri Hidup di Kandang Sapi

'Maafkan aku tidak bisa menjadi anak yang sempurna, karena manusia tidak ada yang sempurna'.

'Termasuk istrimu aja kau tinggalkan, karena kau menuntut dia menjadi sangat sempurna. Tapi ketahuilah, hanya tuhan yang sempurna'.

Selain itu, di tembok dinding rumah tersebut, terdapat pula tulisan yang diduga dibuat oleh sang ibu, Iguh Indah Hayati, 55 tahun. 

'Jikalau kau menikah lagi, aku harap kau jangan menyakiti istri ketiga mu nanti. Aku lihat kau sudah meminang istri baru lagi kan? Yang dari Ciamis yang photo bersamamu itu. Dipajang di FB Hendra Setiawan'. 

'Di kolom komentar tertulis mengingat karena kau pernah gagal menjalani hubungan pada istri ke 1 mu yang bernama Leony Maria Theressia'.

BACA JUGA:Jembatan Barelang Sering Jadi Lokasi Mengakhiri Hidup Akhirnya Dirukiah Ustaz dari Yayasan An Nubuwwah Batam

BACA JUGA:Kecewa Berat dengan Anak, Orang Tua Ini Nekat Akhiri Hidupnya di Pohon Besar Pinggir Sungai Sematang Borang

Tulisan lainnya yakni 'Aku minta rumah ini diwakafkan untuk mesjid Tanimulya. Kalau Mudjoyo Tjandra tidak menyerahkan untuk didirikan mesjid di tempat ini, berarti sudah menjadi penjahat karena merebut hak saya dan warga Tanimulya untuk warga RT 10. Pak RT tolong tagih rumah ini dan harus jadi mesjid atas kematian saya'.

Kategori :