SUMEKS.CO - Seekor harimau Sumatera dikabarkan mati akibat kena jerat dengan kondisi kaki bagian kiri putus di daerah Sigaruntang Desa Sungai Pua Kecamatan Palembayan Kecamatan Agam, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada Kamis 25 Juli 2024 lalu.
Dilansir dari berbagai sumber, Minggu 28 Juli 2024 matinya harimau Sumatera tersebut akibat adanya konflik dengan warga sekitar beberapa waktu lalu.
Hewan yang masuk dalam daftar terancam punah tersebut, sebelumnya telah banyak meresahkan masyarakat sekitar dengan memangsa beberapa ekor ternak warga seperti sapi dan kambing.
Hingga akhirnya, warga pun geram dan berinisiatif memasang jerat babi di beberapa titik lokasi hutan dekat pemukiman warga.
BACA JUGA:TSI Mantapkan Kerja Sama dengan Jepang, Resmikan Rumah Baru Orangutan dan Harimau Sumatera
Sementara itu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumatera Barat menyatakan bahwa beberapa waktu lalu terpantau harimau tersebut muncul di dua lokasi di kabupaten Agam dekat dengan pemukiman warga.
Kasi Konservasi Wilayah I BKSDA Sumatera Barat Antonius Vevri, menerangkan satwa liar ini juga pernah muncul di Pasia Laweh Kecamatan Palupuh dan Baringin.
"Serta terpantau juga sebelumnya muncul di Kecamatan Palembayan," kata Antonius dikutip dari berbagai sumber.
Ia membeberkan, bahwa harimau yang mati akibat jerat warga juga pernah muncul terekam kamera CCTV BKSDA dengan kondisi pincang.
BACA JUGA:MIRIS! Terjerat Kepala dan Kaki Harimau Sumatera Mati, Jenis Kelamin Betina, Gagal Napas
BACA JUGA:Rampogan Macan, Tradisi Kejam Asal Tanah Jawa Penyebab Kepunahan Harimau Jawa
Dari hasil kamera jebak, satwa yang dilindungi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya terlihat dengan kondisi kaki depan sebelah kiri putus.
"Harimau yang mati tersebut juga mengalami pincang karena cacat pada kaki bagian kiri," katanya.
Ditambahkan Antonius, sebenarnya penanganan konflik telah dilakukan di daerah tersebut setelah kerbau dan kambing milik warga dimangsa harimau.